Minggu, 05 April 2015

Cukup



“Hanya Ini”
Seringkali suara hati bernyanyi lantang, tak pernah dihiraukan oleh mata bahkan telinga. Suara yang sesungguhnya keluar dari hati terdalam bak angin lalu yang tak perlu didengar.
Sebaliknya, ketika kegagalan menyapu masa lalu, kemerduan merata segenap pendengaran, maka logika yang nyaris mengalah pada hati akan keputusan yang diambil. Tidak ada artinya apa-apa. Logika yang bisa menghitung semua perhitungan, menjadi deretan hitung tak berguna.
Lalu, ketika dampak dari suara hati dibiarkan, logika tak dijalankan apalagi kalau bukan penyesalan? Meski banyak orang menyesali kenapa penyesalan selalu datang terlambat, tapi mungkin itu adalah yang tepat. Sehat satu kehidupan telah mendewasakan seorang anak manusia. Sesaat keangkuhan tak kan bisa melawan takdir yang harus terjalani. ‘Baik buruknya’

0 komentar:

Posting Komentar