Minggu, 22 Januari 2017

😢

Sejak pesan terakhir, sejak itu pula selalu bayangmu yang memenuhi.
Apa kabar?
Aku rindu, sungguh.
Hanya bisa berharap kepadaNya.
Semoga lekas sehat kembali, syafakallah 😩
Abaikan saja pesanku.

Sabtu, 21 Januari 2017

Beliauku

Sesekali beliau bertanya perihal hati. Dan sejak sebulan lalu, sering sekali membahasnya. Tiba-tiba beliau menanyakan (mu) N.
Seperti air yang mengalir, aku bercerita.
Entah dari dan sampai mana.
Tanpa gugup dan ragu, aku terbiasa dengan ini. Beliau berhak tau.
Sampai kinipun beliau tetap sesekali bertanya.
Dan meskipun tanpa ada kaitan dengan dia -temanku-, beliau selalu ingin aku cerita tentangnya.
Sampai akhirnya "Qur'an karo ilmune, pondok karo kuliahe, kewajibane, tetep sabar, ikhlas, syukur, ojo gampang iri, kabih ono dalane.. bocah wadon mesti diluru, jodoh kui gampang".
3 kata terakhir yang kufikir, *kok tekan jodoh?* 😂

Jumat, 13 Januari 2017

ada yg mampu mnyingkap persaan yg lama terbenam... entah...
angin malam...
ia pasti tahu... karna aku selalu bersamamu...
angin malam... kau dingin kn aku krn nya...
tp kadang kala kau jg sejuk an aku krn nya...

entah...

01122016
Repost @anNawawi

Angin malam

Angin malam mengusik perlahan lahan merambah alam, hawa dingin seketika datang menyambut malam..

Waktu semakin susut, detak jam dinding berputar seakan ikut, menemani malam -malam semakin larut, suasana semarak kelam sunyi dan surut..

Angin malam
Bawalah berita yang menggembirakan, singkirkanlah perasaan kalut yang membelenggu,,
Sampaikan kabar yang indah dan menyejukkan kalbu..

Angin malam
Sampaikan pesanku kepada sang rembulan
Bersinarlah menerangi jagat raya dengan senyuman
Di temani bintang gemintang bersinar terang

Angin malam
Ajaklah kunang-kunang menari di gegelapan
Menyanyikan lagu merdu tentang keindahan
Hingga ia mampu mengungkap bait yang sembunyi dalam angan..

22:19
01122016

Sekilas

entah apa yg ku tulis... tak bersajak... tak berirama... tak juga menemui titik anatara bait...

sejauh mana aku mengimajinasikan sosok yg terbayang sekalipun dlm ingatan...
ku raih tangannya... tak kan mampu...
ku pandang dirinya tak kan tampak...
dlm pekat malam... dgn dingin yg kunjung reda... ku tulis sebuah ungkapan yg tau apa artinya...
maaf... pada siapa lagi kan ku kirim ini selain pada engkau...

😭😭😭
22:02
25112016
Repost @anNawawi

Pagiku (2)

adakah pagi ku lbh indah selain saat kau tengok kaca sebelah bersama ku...
d saat kita bersama...  saat kau trlelap entah apa yg kau mimpi...  tau kah engkau,  baru itu pertama kali aku melihat seorang gadis tidur d sebelah ku... 
saat kau...  bersama ku...  ingin ku ulang lagi waktu yg telah lampau...  bersama mu...  mungkin
Pagiku,aku rindu

14082016
Repost @anNawawi

Pagiku

Selamat pagi,
Sepagi ini rindu sudah riuh sekali. Berkali kali merengek ingin dipamerkan padamu..
Dan sapamu..itu serupa samudera kata. Satu sapa, mampu membuat aksara berlomba, berlompatan ingin dibariskan untukmu…
Apa kabar pagimu?
Sempatkah kau tengok terbitnya matahari? Sempatkah kau dengar kabar baik yang disampaikan burung bernyanyi? Sempatkah kau tengok rindu yang kutitipkan pada embun pagi?
.
😄
12082016

Hanya merindu

Merindumu adalah menemu sunyi,
Seperti gerimis menjumpai tangis,
Seperti detak dalam tubuh sajak,
Serupa puisi, sebait kata pada tubuh sepi,
Serupa bunyi, rima yang tak henti-henti..
.
Anggap saja hujan ini adalah kenangan, meski rintik yang setitik tapi mampu mengingatkan.
Anggap saja hujan ini adalah kerinduan, meski rintik yang setitik  tapi mampu mempertemukan.
Anggap saja hujan ini adalah aku, meski sudah tak lagi deras, tapi tetap membekas..
.
Malam ini, langit menghitam.
Kilat berdentum dalam pekat malam.
Kilauan cahaya sesekali menggores sisian gelap malam.
Hujan malam ini, jelmaan kerinduan.
.
Yang ingin ku dengar adalah suaramu, namun saat ini hanya kenangan atap yang diserbu cucuran hujan, dan hanya wajah malam yang menangis tersedu..
Dalam rindu yang tertahan oleh penantian,
Kusenyapkan malam dalam kesendirian,
Ingin ku titipkan salam rindu padanya,
Yang Setia mendekapku dalam setiap do'a..

31072016

.

Masih aku terpaku
Retak muka remuk raga
Merindukanmu seperti batu

Tatapan mata selalu di angan
Merajut rindu bergelayut
Menantimu seperti batu

Di hatiku terpendam
Bungkam dalam diam sang malam
Merindukanmu seperti batu

Hampa dalam bayang siang
Kosong dalam tenang malam
Merenungimu seperti batu

22:47
28072016

Menunggu (2)

ah...  begitu indah karangan bait yg kau kirimkan pada ku...
andai aku bertanya "adakah kau menanti ku?"  kau lbh tau jawaban yg ku tunggu???
ato aku bertanya "terlalu lamakah aku membuat mu menunggu?"  aku jg sdg menikmati waktu ini...
kau tau,,  jarak memang seperti ini...  waktu pun msh enggan memberikan tempat untuk kita bertatap...
adakah rindu menyelubungi hati mu???
kenapa aku bertanya... 
aku menunggu mu...  salam dr ku...  entah...

26072016
repost @anNawawi

Menunggu

Ketika kegelapan malam tiba, kesendirian dalam sudut kamar,
ada renung dalam  lintasan otakku, terpikir dirimu.
ada dirimu namun hanya bayang yang tersisa..
ada kesepian kau tak disini,
ingin ada disisimu namun tak mampu ku tahan bayangmu..

Gerimis diluar, jadikan malamku kini semakin dingin,
ku tepis rasa gundah, ku buang jauh rasa ragu.
setipis gerimis yang jatuh,.
ingin aku akhiri malam, terlelap dipembaringan,
ingin aku menggapai pagi dalam hayalan buaian
ingin aku terlena, lepaskan beban terpikir tentang dirimu,
sejenak masuki alam imajinasi..
aku tak mampu, matakupun masih terbuka..

gerimis malam, rintik menetes tak berhenti seirama..
terbaring namun tak terlelap, terbujur namun tak tertidur,
pikiran menerawang melintasi malam mencari bayang dirimu,
ku tau, kau juga memikirkan diriku,.

23072016

Rasa

Siang ini,
di sudut kotaku.
Dikala daun daun lunglai dan layu.
Saat butiran peluh tercecer diantara kainku,
Bumi seakan  mendesau...
Saat sebongkah rasa merasuk di hati,
Satu pertanyaan menjadi tanda tanya,
Masih kah langit bersahabat dengan kita,
Diamana awan-awan pelindung bersembunyi,
Panas yang membara laksana membakar bumi seisinya.
Seoalah langit mengardik manusia dengan tingkahnya,
Panas yang membara membumi hanguskan pengeluhnya.
Seolah tak ada ampun lagi menyapa..
.
Wahai sang awan,
Datanglah dengan segera..
Pekat dan hitammu kutunggu menyapa,
Agar suasana kembali segar seperti sedia kala..
'Air' kunanti hadirmu,.

23072016
14:55

Hanya dengan do'a

Malam ini,
Kucoba berteduh dalam pekatnya malam..
Menatap indahnya cahaya purnama yang tak
lelah sinari jiwaku dalam kesunyian..
Desir syahdu sang bayu merayu mencumbui.

Hati yang sendu..
Namun gumpalan awan hitam memenggal
harapan yang kudekap melalui rindu yang tak
bertepi..
Mungkin ini bukan berawal dari kenyataan,
Bukan pula berawal dari mimpi belaka,
Tapi inilah takdir yang pernah menyatukan kita,
Melukiskan dua hati dengan pena asmara,
Mengorbankan hati dengan jarak yang terbentang jauh..
.
Dan aku hanya memiliki kekuatan do'a.

22072016

Langit malam bersamaku

Desir angin malam terasa begitu menusuk, sayup terdengar melodi sang Amor, menguliti tiap helai perasaanku, perlahan tapi pasti,aku terhayut dalam buaian..
Beribu bintang di angkasa bersaksi,
Bulanpun terpaku menatap hatiku,
Suara-suara kecil melengapi sebuah melodi,.

Langit malam menemaniku,
Melukis indah rona bayangmu,
Menghiasi asaku dalam penantian,
Penantianku akan hadirmu..

Andai bintang-bintang bisa berbisik,
Ingin ku titip salam rinduku,
Pada seorang insan dijauh sana,
Yang berharap dalam keheningan..

Seluruh isi jagat raya tak kan mampu,
Tak kan cukup membuatku terhibur,
Membuat melupakan bayang-bayangmu,
Yang teramat benar dalam hatiku,.

Seribu kata rindu pun tak kan cukup,
Mewakili seluruh isi hatiku,
Segudang kata puisi pun takkan melegakanku,.

Angin yang membelaiku,
Menghadirkan aroma tubuhmu,
Menambah gairah asa dalam mimpiku,
Andai engkau tau,
Betapa hebat yang kurasa..
Kini, ku ingin kau hadir entah nyata ataupun mimpiku.

21072016

Hari itu

Dari aliran darahku,
Dari hangatnya sentuhanku, rasa kasih dan sayangku,
Tiada pernah melihatmu nyata...
Tiada pernah menyentuhmu nyata..
Namun di hari itu,
Tanpa ku duga, kau nyata bersamaku..
Dibalik suaramu yang menawan...
Dibalik dinding tebal yang membuatku tiada mungkin menatapmu..
Hanya mendengar suaramu...
Ketika menyapa dan bertanya,
Disaat tertawa girang dalam suasana yang menghibur,
Aku telah......... ah biar aku saja dulu yang mengerti..
.
Dari aliran nadiku,
Aku tiada bisa melupakan suaramu,
Perhatianmu yang terlantun lewat kata-katamu,
Aku terhibur dan terpaku dalam lamunan..
Mengapa dan kenapa bisa..
Bersamamu, bersama senyummu, bersama semangatmu, nyaman ku rasa.
.
Tapi kau terpisah diantara benua yang cukup jauh untuk ku jejaki,
Sampai tiba saatnya aku ingin menemuimu,
Menagih semua yang belum terlalui, semua yang masih jadi mimpi kita.
.
Namun aku slalu bertanya dalam diriku,
Aku bertanya akan senyummu,
Adakah berarti ataupun palsu,
Aku bertanya akan kalimat lembut dari suaramu yang merdu,
Adakah berarti ataupun palsu,
Aku bertanya pada perhatianmu dibalik dinding tinggi,
Adakah berarti ataupun palsu,
Aku bertanya padamu akan suatu yang aku rasakan..
Tapi entah mengapa pula, aku yakin saja..
.
Sesuai inginmu, namamu akan selalu ku genggam dalam setiap deretan do'aku..
Sekali lagi, biarkan do'a kita yang menyatukan..
menyatukan mata air pada muaranya..
.

22:10
Rabu, 20 Juli 2016

Senandung rindu

d bawah tamaran cahaya rembulan aku bersenandung...  entah bait apa yg aku dendang kan...
sebagai majnun yg entah merindukan laila...  siapa gerangan laila itu...  semu... 
rasa yg tak mungkin terungkap...  rindu yg tak mampu tersingkap... 
tirai itu...  entah..   tabir apa yg mjd penghalang... 
seutas senyuman mu mengembang...
kemarin,  entah...  aku tak tau... 
biar rembulan malam ini mjd saksi... 
aku tak tau... 
ia begitu terang...  seakan menertawai ku yg gelisah.. 
semua begitu singkat...  andai waktu itu akan terulang kembali...  tak tau apa yg ku katakan dn ku ungkapkan...  biarlah senandung rindu ini menari bersama angin,  benyanyi bersama suara melata...  aku tak tau...  biarlah...  aku sedang menikmati semua ini... 
dn...  do'a...  ia yg akan menuntun mu pada ku ato sebaliknya... 
biarlah...  biar...  selalu ku tunggu bait" puisi dr mu.. 
salam dr ku

22:10
20072016
Repost @anNawawi

Jelajahku bersamamu

Kau tau?
Seindah bias warna pelangi di awan, tujuh warna kagumkan pesona yang memandang..
Seindah cahaya langit di senja hari,
Ketika rona jingga hantarkan malam,
Berganti dengan sinar terang rembulan,. Dalam gelap gulitanya malam..
Terbesit ku terbayang garis tawa indah raut wajah,
Dan tersadar ku pupuskan bias indah pelangi dan cahaya senja,
Dan keindahan saat bersamamu itu,
Tak akan pernah tergantikan,
Dengan indah bias warna pelangi.
Dan juga cahaya senja sore hari ..
Saat ku ingat canda tawa bersama dirimu..
Seperti ku mendengar alunan syahdu,
Menyentuh kalbu,.
Dan hanya coretan ini.
Ku ungkapkan perasaan itu.
Rasa rindu padamu,
Huemph kau berhasil hadirkan rinduku.
Dan kutemukan kebahagiaan itu.
Saat-saat indah bersamamu..

21:49
19072016

Sebenarnya

Sepi menghimpit, selalu saja merasa seperti ini. Tiba-tiba merasa sedih dan akhirnya menangis. Entah ada apa.
.
Sadari, berpura-pura ikhlas dan rela itu menyakitkan. Maafkan aku, hati. Selalu membuatmu sakit dengan tingkah ku. Tingkahku yang selalu menjadikanmu tempat sembunyi tentang kasih, sayang, rindu dan cemburuku. Maafkan aku, hati.
.
😢
22:57
13012017

Senin, 02 Januari 2017

Mencintai hujan


Mengapa mereka mencintai hujan? Bahkan kamu juga. Apa hujan menyampaikan perih-perih rasa yang tak mampu tersampaikan? Tidak, tentu saja aku tidak membenci hujan. Aku juga mencintai hujan, sama seperti mereka mencintai hujan. Apa kenangan hujan itu selalu manis? Apa rintik hujan itu seperti satu demi satu rintik kenangan yang membuat kita tiba-tiba memiliki rindu?

Saat aku menulis ini, di depanku sama sekali sedang tidak ada hujan. Langit sedang cerah sekali. Tapi, bukankah hujan juga sama seperti cerah? Hujan dan cerah sama-sama ungkapan langit? Hanya saja, aku tidak bisa menemukan ekspresi yang tepat untuk merepresentasikan hujan dan cerah. Apa hujan itu selalu berarti sedih? Apa cerah itu selalu berarti bahagia? Belum tentu.

Mungkin kamu sama sepertiku yang tak mengerti ekspresi langit. Kamu selalu menyangka bahwa hujan itu sendu, kata siapa? Kata siapa cerahnya sinar matahari itu pasti ceria? Kata siapa rintik gerimis itu semuanya menenteramkan? Kebanyakan memang seperti itu, tapi kamu harus ingat, belum tentu. Belum tentu apa yang dilihat dan dianggap ‘biasanya’ itu yang terjadi. Bukankah selalu ada ‘bias’ dalam kata ‘biasa’nya? Mengapa kamu tidak juga berpikir bahwa bisa juga aku menjadi bagian dari bias itu?

Kamu mau tahu bagaimana mengerti ekspresi langit sebenarnya? Kamu mau tahu bagaimana yang kurasakan sebenarnya? Lihat lebih dekat, kamu pasti akan mengerti. Lihat lebih dekat, lebih dekat, lihat lebih dekat. Kamu mungkin akan mengerti. Dan semoga aku selalu berusaha mengerti tanpa meminta untuk dimengerti.