Senin, 26 Desember 2016

Tetap sama

Dengan tokoh yang sama, dan lokasi yang sama jua. Kau dan tempat itu.

Rindu, ada. Tapi, kecewapun tetap ada. Aaah rasa penuh rasa-rasa.
Tatapanmu, hilangkan semua yang terfikir. Dan hebatnya, berhasilnya kau selalu bisa bahagiakanku.

Namun, sekejap aku merasa tersayat lebih dalam setelah kueja pelan dalam hati tulisan-tulisan itu. Bergemetar rasanya seluruh organku, kaku beku lidahku tak ingin berucap, ku pejamkan mataku tak ingin melihat, rasanya ku ingin buang semua yang didepanku, ku ingin pergi dari tempat itu, dan ingin sekali memukulmu dengan keras sekeras-kerasnya. Tapi apa dayaku? Lemah seketika. Tak bisa ku tahan air mata. Sakit, terlalu sakit dari biasanya. Teganyaaaa.

Dan, kau peluk aku dengan segala penjelasanmu. Kau tau? Saat itu benar-benar tak ingin ku dengar semua penjelasan darimu. Tapi dengan sekuat dan semampuku, ku tahan emosiku, untukmu.
Hingga kau pun mampu mendekapku kembali. Membuat kenyamanan kembali. Hebatnyaaaa.

Tapi, tak bisa ku pungkiri sampai saat ini pun keikhlasan belum bisa ku rasa. Tak bisa ku relakan. Benar-benar sulit untukku mengikhlaskan, walau selalu ku coba.

Aku masih menyayangimu.

Pagi itu

Pagi itu, rasanya tak mampu lagi ku tahan rasa sakit dan lelahku. Aku merasa sangat, sangat, dan sangat lelah menahannya.. Dan akhirnya, apapun yang terlintas dalam fikiran benar-benar ku tulis apa adanya. Ku ingin kau melepasku. Tak peduli dengan rasaku.
Aku berfikir, kau akan dengan mudah mengiyakan apa yang terucap dariku.
Rasanya, pupus sudah semuanya. Hanya mampu dengan tangis ku luap segalanya. Ku sadari, aku salah mengucap. Ini berbalik sekali dengan do'aku selama ini.
Ah apa aku menyesal dengan mengucap itu? Bagaimana ini?
Aku hanya berfikir, bahwa aku sedang kecewa. Sangat kecewa dengan apa yang terjadi di malam sebelumnya. Aku tak bisa menerima. Mencoba sekeras apapun, ikhlas pun masih belum bisa. Sakiiiiit sekali. Inikah masanya? Menjadikan kau dan ini sebagai masalalu?

Hanya debu

Entah mengapa riak-riak itu pergi
gelombangnya dihantar sepi
tak ada gemuruh rindu
bibir-bibir bisu

Dan hampar ilalang kulihat layu
angin yang menyapa pun bosan dan kuyu
tak ada dendang cinta
tak ada gelayut di sana

Aku telah hilang
sayup-sayup menjauh terbang
entah kemana
dan untuk siapa

Sebab aku hanyalah debu
Debu yang mengganggumu.

Kau bahagia bersamanya

Tak urung hanya sugesti
Pendam semua namun tetap tak berarti
Bertanya dalam asa
Mengapa semua hanya ada bayangnya?

Tak mengerti dengan ini
Kucoba melangkah pergi
Terang-terang ku buka hati
Namun tetap tak ku dapati apa yang ku cari

Bila memang masaku hanya dia
Mengapa tak sampai hati ku merengguhnya
Bila ada yang lain untuk mengganti
Mengapa kehancuran yang menerpa hati

Bertahan tak akan berguna
Berlabuh tak tau dengan siapa
Berharap dapat kan ruang di hatinya
dan tersadar ini hanya asa semata
lalu sekarang apa?
Aku memang tak satu-satunya.

Ku berlari dan kembali jatuh
Ku berdiri dan kembali rapuh
Ku menanti dan kembali berharap semu
Namun ku harus sadari dan pahami
Kau akan bahagia bersamanya.
Dan aku, akan mencoba melepas.

Kehilangan

Hati ini merasa kehilangan
akan sesosok kepribadian
yang begitu lembut menawan..

yang menemani dalam kesendirian
yang menghangatkan dikala hati dalam kebekuan
hari-hari dalam kebersamaan
mungkinkah hanya tinggal kenangan?

canda tawa bersamamu
kini hanya penantian
tutur sapa dengan dirimu
kini hanyalah impian

jauh tatapan untuk bertemu
jauh kata untuk menyapa
walau jarak membentang menghalangi
namun hati menanti hadirnya dirimu..

Sulit, sulit kuterima.
Terasa jauh walau kau sebenarnya tetap ada.

Minggu, 11 Desember 2016

Malam Maulid

Lembar-lembar cahaya
dibuka satu demi satu
menyibak rahasia
ke rahasia berikutnya
Dayang-dayang malam
mengipasi bumi dengan rerintik hujan buatan:
hujan bintang-bintang,
dan serbuk cahaya bulan
Aku membuka lembaran
pada halaman ke-11 almanak kamariah
dan, harus ku buka satu lembar lagi
untuk terciptanya bahagia.

kini aku tiba di lembar cahaya itu
saat ada bayang-bayang tak terlihat
melintas di atas puadai bulan Maulid
mengiringmu membacakan puisi tak sembarang puisi
burdah-barzanji, puisi shalawat nabi
Shallu ‘ala Muhammad!
Allahumma shalli wa sallim wa barik alaih

Terimakasih untuk malam Maulid 1438 H
Dan kini, sudah 20 tahun sejak 1418 H.
Terimakasih Ibu, telah merawat dan membimbingku hingga saat ini.
Aku rindu ucapan pertama dengan deretan do'a serta harapan-harapannya..
Kini, disini tanpanya.

Namun, terimakasih jua kawanku yang mengingat maulid ini.
Terimakasih untuk hadiah kemenangan serta kejuaraan dari kekompakannya.
Terimakasih untuk hadiah sederhana yang istimewa bagiku di maullid ini.
Malam maulidku bahagia bersama kalian..

Tapi tak bisa ku bohongi,
aku sangat rindu sholawat bareng Ibu..
Sholawat hormat Maulid Nabi di fajar gelap.
Aku rindu..

Sabtu, 10 Desember 2016

Bertanya

Seberapa besarkah sayangmu yang pernah singgah di hatiku?
ingin aku tau semua itu, aku mohon jujurlah padaku
Aku menyayangi kamu dengan sepenuh hatiku
tapi kau tak pernah tau semua itu..

Mencoba melupakanmu, sangatlah sulit bagiku
apalagi membencimu aku tak mampu
Masa-masa indah bersamamu
tak kan lama lagi akan sirna
hanya karena waktu yang menjelma
yang akan memisahkan kita

Tuhanku yang aku cinta
Tuhan tempatku berdo'a
tolong beri tahu dia
ku sayang dia..

Tapi dia tak merasa
bahkan dia pura-pura seakan aku tiada dalam hatinya..

*Ritme lagu Kebesaranmu-Zivilia

Kamis, 08 Desember 2016

Aku bisa Apa?

Dan aku bisa apa selain hanya mendengar? tak bisa ku bantah katamu. Selalu dan sekarangpun terserah padamu. Jika kaupun ingin pergi, aku bisa apa? Menahan pun mungkin dengan mudah bisa saja kau terlepas dari genggaman eratku.. Kadang aku merasa lebih dari temanmu, kadang pula serasa sebatas teman dan sering sekali aku merasa bukan siapa-siapa bagimu. ya, aku bukan satu-satunya untukmu. Iyakan?
Nakalnya aku yang selalu merasa cemburu. Tapi bagaimanapun itu yang kurasakan, karena aku.............. huemph sulit untuk ku ungkap setelah kau kecewa karena aku dan sikapku.
Hanya kata maaf yang bisa ku ungkap, terus dan terus mengucap maaf. Kau? berubah menjadi diam. Aku bisa apa?

Jumat, 02 Desember 2016

Pada siapa aku mengadu? Pada siapa aku cerita? Pada siapa?
Tentang ini. Apa? Ah entahlah.
😫 aku hanya  isa menangis. Tapi, apa artinya? Kenapa jua? Ah entah.

Ada apa denganmu? Jika salahku, ku mohon maafkan aku..
.
Hmmm tapi,
Entah apa yang ku rasakan..
Apa yang ku fikirkan? Apa yang sudah terjadi? Apa yang aku lakukan? Aaaaah....  apa ini?
.
Dan akhirnya malam menemaniku kala seduku dalam tangis..
Malam, peluklah ia tanpa dinginmu..

02122016
23:10 WIB

Jumat, 16 September 2016

Tentangmu

Jika banyak orang menuntaskan rindu dengan bertemu, apadaya denganku yang selalu menuangkan rindu pada bait kata yang ku coba rangkai meski sesekali terlihat janggal.
Pada setiap malam, apalagi ketika hujan menyertai. Dan, anginnya yang mampu menguatkan ingin dalam diri untuk menemuimu, aku mencoba mendiamkan rindu dan merasakan ketika rindu terus menjalar.

Sampai aku sudah terbiasa dengan rindu yang tak terbayar temu. Tak apa aku pikir, meski kamu tidak berdiri di depan retinaku. Aku sudah mempunyai cara melihatmu dengan jelas ketika mataku rapat terpejam.

Itu jauh lebih mudah. Tidak perlu aku merengek manja, memintamu lalu memaksa untuk bertemu.

Namun, jangan kamu pikir aku tidak mengharapkan pertemuan.
Jauh dalam angan, aku selalu membayangkan betapa bahagia bercampur haru ketika bertemu nanti.
Mengingat aku dan kamu yang harus berteman dengan jarak, dan bersahabat dengan waktu. Siapa tahu mereka menunjukan sisi kebaikan hatinya, lalu mengantarkan aku pada orang yang selama ini aku harapkan.

Mungkin akan sia-sia dan terlihat pasrah jika hanya berteman dan bersahabat dengan mereka. Melupakan do'a yang sepertinya mempunyai kekuatan terluar biasa dalam sebuah rencana.

17 Sept 2016
23:48 am

Kamis, 15 September 2016

Akan ku temui disepertiga malamku

Bukan aku tak berani mengurai..
Tapi aku takut salah dalam menempatkannya.
Karena apa yang menurutku baik,
Belum tentu baik menurut_Nya..
Aku ingin yang terbaik untuk Robbku..

Sebenarnya..
Acuhku bukan berarti mengabaikanmu..
Diamku bukan berarti tak mengingatmu..
Karena aku pun insan biasa.

Ada perasaan..
Ada keinginan
Ada harapan..

Namun aku merasa diri belum pantas untuk itu..
Biar rasa ini tercipta,,
Kusimpan disudut hati,,
Hanya Allah saja yang tahu.

Kuterbangkan sayap angan keangkasa.
Agar nafsu tak menyeretku inginkan cinta.
Akan kucari namamu disepertiga malamku..
Aku harap kaulah yang tertulis di Lauhul Mahfudz untukku..

Jikapun bukan..
Tak mengapa aku percaya takdir_Nya adalah yang Terbaik...
Terbaik untukku dan juga untukmu..
Maka..
Harapku dalam tabir disetiap sujudku Ya Allah..
Sabarkan hatiku dalam penantiannya..

03 Sept 2016

Lelahku

Kulukis cinta dalam rengkuh-Nya
Berbalut kasih semester-Nya
Kuingin Dia yang menyapa
Memanggilku saat senjaku tiba

Tenangnya hati dalam peluk-Nya
Meski berat, sesak dalam dada
Kurindu tangis, sendu menyapa-Nya
Berlinang air yang segar menggelegar

Jiwa ini sepi tanpa cinta-Nya
Jiwa ini rapuh tanpa kasih-Nya
Kurindu Ia dalam setiap detik-Nya
Kurindu Ia dalam sapaan angin-Nya

Lemah, raga ini lelah
Lelah akan semua kelelahan yang mendera
Bukan aku tak ingin lelah
Hanya aku lelah merasa lelah
Ku ingin kuat menopang kelelahan jiwa
Dalam sendu yang tak jua reda

Rapuh, sungguh rapuh
Hanya badan yang mesti bangkit
Raga yang melulu menopang mesti bangkit
Walau jiwa tak lagi mengernyit
Raga ini mesti dan harus bangkit melejit

Sungguh, kata tak ubahnya kata
Jikalau diri tak lagi menyadari
Makna kata dalam jiwa
Makna kata dalam do’a
Hingga tak mampu lagi keluar
Sungguh, kata sebatas kata
Sampai raga meraga mengubahnya
Sampai diri terbangun
dari mimpi indah yang melelahkan jiwa..

02:49 a.m
16 Sept 2016

Harapku

Di sepertiga malam ini,.
Aku, ibu, dan Rabbku.. siapa yg tau tentang kisah kami? Selain kami sendiri?
Allah, tetap satu harapku, kabulkan segala harap-harap ibundaku..
Dengan sangat, penuhilah segala harap ibundaku..
.
Terimakasih, Engkau melindungi apa yang ingin kami lindungi.. Engkau sembunyikan apa yang ingin kami sembunyikan..
Allah, tetapkan hati sabar, syukur dan ikhlas kepada kami. Sebagaimana yang ibunda ajarkan kepadaku..
Allah, rangkullah kami selalu..
Aamiin..

Selasa, 23 Agustus 2016

Akulah senja

Siang bukanlah diriku
Malam bukanlah diriku
Aku hanya senja diantara mereka
tempat menaruh kejenuhan siang menyambut malam
pintu menuju kelembutan malam dari cengkraman siang..
Ya, inilah aku.

Dilema

DILEMA DI BALIK REALITA

Rentan waktu mengukir ragu
Titian pikir membelenggu
Diantara seribu tanya
Satu harap masih yang tak ku ungkap

Legam yakin terukir
Dalam diam ku berpikir
Retak pun tak jua hilang
Namun kehilangan memahat di jiwa

Berlaku aku dalam kebohongan
Merajut cerita dalam keraguan
Titik jenuh pun tk lekas pudar
Bagai titik debu dalam sesaknya hembusan nafas

Sampai kapan ku simpan dilema ini
Yang kian hari kian menyudutkanku untuk berlari
Haruskah aku binasa di alurku sendiri
Dan campakan sebuah masa yang membuatku dapat berdiri

Panggil aku saat aku mulai pergi
Sapa aku kala aku melangkah menghampiri
Atau ingatkan aku
Walau sang bayu tak lagi tunjukan arahku

Walau aku buta dan tergelapkan khilaf
Aku ingin tetap dapat bertahan
Untuk mencari jawaban
Atas sebuah dilema yang tak terungkapkan..

Kamis, 11 Agustus 2016

Nasihat

Nasehat bu_nyai :
Nduk , kalau ngaji Qur'an itu yg sungguh2. Sebab Qur'an itu kalau gak syafaat ya laknat. Pilihannya ya cuma dua itu.
Qur'an itu hurufnya ada 4: ق ر ا ن.
Pertama qaf
sifatnya qalqalah, artinya guncang.
Setiap orang yg menempuh jalan untuk menjadi ahlul Quran akan di uji Gusti Allah dg cobaan2 yg menggonjang ganjingkan hidupnya nduk.
Kedua ro'
sifatnya takrir, artinya mengulang2.
Meskipun cobaan yg mendera jalanmu kelak akan mengguncang hidupmu, sekali kali jangan kau pernah berhenti nduk ,karena Quran itu harus selalu dibaca berulang2 meskipun sudah khatam. DERES! Kalau tidak, SERED!
Ketiga hamzah,
sifatnya syiddah berarti kuat.
Maksudnya, kamu harus benar-benar kuat menjaga Quranmu dg membaca dan membacanya lagi dan lagi meskipun hidupmu digonjang ganjingkan masalah yg tak sudah sudah. Sapa ngrumat keramut, sapa ngremeh keremet nduk.
Dan yg terakhir nun,
sifatnya idzlaq, artinya ringan.
InsyaAllah nduk, kalau kamu kuat dan Sabar atas sgala coba yg mengguncang jiwa raga, sembari mengistiqomahkan ngajimu dg terus menerus nderes Quran mu, hidup matimu akan ringan nduk, seringan mulutmu saat mengucapkan nun..

Jumat, 29 Juli 2016

U(n)tukmu

Dan hati ini kian saja terasa kelam, yang pekatnya lebih hitam dari ukiran malam.
Sepenggal ragu menggurat asa jika rindu itu tiba, akankah kita indah seperti  jingga saat matahari menua?
Yang ku semogakan, semoga selalu terjaga apa yang layak dijaga dan tetap selalu dijaga. Semoga baik-baik.
Untukmu, yang sampai kini namanya selalu ada dalam deretan do'a.

Di bawah semesta

Angin dingin kelam berderik
Kabut putih menghapus mentari
Tegak cahayanya menusuk citra

Pahatan gunung memecah langit
Berselimut awan beralas zambrud
Tinggi dan tajam

Sejak waktu tidak beranjak
Di sanalah snubari berdetak
Sunyi sepi tak beriak

Cermin ilusi di atas danau
Menikung pohon yang melambai warna
Di Selah Kaki-kaki mengejek Karya-karyanya

Di manakah aku berada…?
Di mana jiwa tak mengingat rumah
Di saat hidup serasa sempurna

Sungguh jelita permadani ini
Tebarkan pesona di atas cakrawala
Tak berujung di pandang lamanya
Serasa bertualang di negeri tak bertuan..

Alam

Belum tampak mendung merenung bumi
Seberkas haru larut terbalut kalut dan takut
Terpaku ratap menatap Jiwa-jiwa penuh rindu
Hangatkan dahaga raga yang sendu merayu

Bulan tak ingin membawa tertawa manja
Kala waktu enggan berkawan pada hari
Saat bintang bersembunyi sunyi sendiri
Terhapus awan gelap melahap habis langit

Bulan memudar cantik menarik pada jiwa ini
Hitam memang menang menyerang terang
Tetapi mekar fajar bersama mentari akan menari
Bersama untaian senandung salam pagi..

Kamis, 28 Juli 2016

Hujan disenjaku

Rinai hujan tak lagi mau berhenti
mengguyur alam, membasahai bumiku

Langit penuh awan putih, berbisik pada lembayung senja
membisu dengan seribu bahasa

Tak mau tersenyum berbincang dan menyapa
sesepi perjalanan di kronologi waktuku

Ku dengar sesayup sapamu memanggil di kejauhan
di antara gemuruh hujan dan tiupan angin

Sapamu tenggelam bersama datangnya halimun senja
mendingin dalam kebekuan sinar jingga

mentari senja enggan bernyanyi
rintik hujan masih saja asyik menari

sesapih harapan di tengah kubangan waktu
berharap bersama asa yang selalu timbul tenggelam

dalam gelepar sore yang menghunus jiwa
senja hampir hilang terbawa derasnya air hujan..

Rabu, 27 Juli 2016

Sajak dalam sunyi

Kala jenuh,penat dan bosan menghampiri diri.
Tak banyak yang bisa kulakukan,diam dalam sunyi itu yang kulakukan
Menutup diri dalam ruang satu pintu,mencoba membuat batasan antara aku dan kejenuhan
Pada akhirnya disinilah aku,sendiri dalam diam,dalam kesunyian

Bersembunyi dari keramaian,bagai ulat yang melakukan hibernasi dalam kepompong
Tak memperdulikan dunia luar, sibuk merangkai angan,merangkai mimpi
Hingga pada waktunya nanti ulat akan berganti menjadi kupu-kupu indah
Ulat yang tak mampu pergi jauh,ulat yang awalnya hanya bergerak dari daun kedaun
Kini mampu terbang  bebas ,yah nanti bila sudah waktunya pun aku akan keluar dari
Pintu pembatas ini terbang bebas bak kupu - kupu
Aku hanya perlu bersabar sedikit saja, melewati semua proses ini.

Jika saja aku mampu memperbudak waktu , aku akan menghentikannya ketika ku menjadi kupu-kupu
Terbang bebas tanpa memngunci diri dalam pintu pembatas,
Tak perlu lagi jadi kepompong menikmati indahnya dunia.

Kamis, 21 Juli 2016

Ri(n)du

Desir angin malam terasa begitu menusuk, sayup terdengar melodi sang Amor, menguliti tiap helai perasaanku, perlahan tapi pasti,aku terhayut dalam buaian..
Beribu bintang di angkasa bersaksi,
Bulanpun terpaku menatap hatiku,
Suara-suara kecil melengapi sebuah melodi,.

Langit malam menemaniku,
Melukis indah rona bayangmu,
Menghiasi asaku dalam penantian,
Penantianku akan hadirmu..

Andai bintang-bintang bisa berbisik,
Ingin ku titip salam rinduku,
Pada seorang insan dijauh sana,
Yang berharap dalam keheningan..

Seluruh isi jagat raya tak kan mampu,
Tak kan cukup membuatku terhibur,
Membuat melupakan bayang-bayangmu,
Yang teramat benar dalam hatiku,.

Seribu kata rindu pun tak kan cukup,
Mewakili seluruh isi hatiku,
Segudang kata puisi pun takkan melegakanku,.

Angin yang membelaiku,
Menghadirkan aroma tubuhmu,
Menambah gairah asa dalam mimpiku,
Andai engkau tau,
Betapa hebat yang kurasa..
Kini, ku ingin kau hadir entah nyata ataupun mimpiku.

Minggu, 17 Juli 2016

Awal sembilanbelas

Pagiku,
Awal sembilanbelasku,
Lampu jalan dalam pekat Fajar saksi perjalanan (kami)..
Mentari yang perlahan bersinar,
mengufuk di timur bersuar,
merah kekuningan warna pendar..
Bersit menyebar di celah-celah embun,
bertaburan butir mutiara berkilauan daun,
tersepuh surya yang datang mengecup santun..

Pagi ini kurasakan sesuatu yg berbeda.
Entah apa, Entah mengapa.
Ku tak dapat mengenalinya..
Yg ku tau hanyalah ada segenggam rasa, yang merengsak memaksa memenuhi rongga dada, lalu naik menuju jiwa..
Membuatku sesak. Membuatku tak berdaya..

Semua itu ada saat bayangmu hadir menyapa, eh hey ini tak hanya bayangmu. Tapi nyata hadirmu dihadapanku, disampingku tepatnya.
Apa yg kurasakan?
Mungkinkah...
Ah, biar aku saja yang tau.

Biarkanku sendiri,
Berilah aku ruang.
Berikanlah aku waktu,
Sebuah ruang utk bernafas.
Sebuah waktu untukku menyapa sadarku..
Yakinkah aku lagi, walau akupun kini telah merasa yakin..

Akhir 18ku

Hari ini, hari terakhir di usia 18tahunku dalam hitungan Masehi.
Waktu,
yang terkadang terasa berlari, atau merangkak begitu lambat.
Namun yang pasti dia tak akan pernah berhenti.
Terus meninggalkan kita yang masih tergagap, dan ternganga-nganga
seperti malam yang meninggalkan pagi …
Merangkai misteri dalam dalam bingkai cerita yang penuh tanda Tanya,
namun PASTI..!!!
Seperti “maut” yang menjumpai jiwa yang masih terbalut raga.
Seperti api yang membakar kayu menjadi abu.
Lalu, masihkah kita akan membiarkan waktu berlalu tanpa sesuatu,
atau kita berpasrah diri ditelan “waktu”
karena tak akan ada yang mampu menghentikan “waktu”
sekalipun langit runtuh….dan bumi mendadak beku.
Apa yang telah pergi tak akan sama dengan apa yang akan datang kembali.
Sekali harus berarti, karena yang Maha Menciptakan telah bersumpah.
Demi Waktu,
Sesungguhnya manusia dalam keadaan yang merugi, kecuali
mereka yang beriman dan yang selalu saling menasehati.
Dalam hal kebaikan dan kesabaran.
Waktu,
memang tak akan pernah berhenti,
terus bergulir mengalir bagai air..
.
Dan ini, terakhir aku seperti ini. Mulai esok, akan ku perbaiki diri ini.
Allah, ridloi satu harapku kini.. aamiin.

Minggu, 10 Juli 2016

Kisah Annawawi (2)

untuk kau yang sedang merindu rembulan...
kerika cinta adalak rasa dan rasa adalah cinta itu sendiri.
betapa indahnya rasa rindu ini..
rindu yg tak kunjung lekang bersama diri mu yg tlah pergi...
namun,  rindu ini begitu indah untuk d lupakan karna ada kau disana..
kau tanam kan rasa yg sebegitu kauatnya menancap,  lalu kau runtuhkan begitu saja...  kau datang tanpa permisi dan kau pergi tanpa pamit...  oh...  rindu ini msh saja bersama ku...  aku dgn bayangan mu...
ya hanya bayangan mu bersama angan ku...  cerita yg berikan terlalu sempurna untuk aku lupakan...  untuk diri mu disana...  salam sejuta rindu ku untukmu... maaf...  aku msh menyimpannya..

Annawawi - Magetan

Kisah Annawawi

bagaimana aku tak merasa mjd org terjahat d kehidupan nya...  ia mengajarkan ku cara menjaga rasa...  cara memupuk rasa...  dn merawat nya...  namun ia tak pernah mengajarkan cara untuk sekedar terbiasa tanpa dirinya...  ia putus kan untuk pergi...  dn ia tiba" datang lagi dgn segala kebenaran yg dimiliki nya...  mungkin kata maaf yg pernah bisa menebus satu khilafku padanya...  aku terima...  namun ia msh saja menarik ulur hati ini yg tlah bs tersenyum...  kenapa ia datang dgn mmbawa kenangan yg indah namun ia kemas mjd kepahitan...  segitukah...  begitukah...  sebenarnya apa yg d inginkan seorang wanita...

Annawawi - Magetan

Hanya ingin

heyy.. heyy...  siapakah aku...  yg berani melangkah cepat agar mengenal diri mu...  hampir saja aku lupa diri...  siapa aku...  yg ingin lbh dekat dgn mu...  heyy... heyy...  aku hanya pengagum mu... 
aku hanya ingin kau mjd tokoh dlm cerita ku...
ahh...  terlalu cepat aku berharap... 
uhhh...  kau...  coba tengok senyum mu...  adakah aku pantas menjadikan mu sbg kamu dlm bait ku...??  ohhh...  aku hrs melihat beningnnya mata air yg memantulkan bayangan...  siapa lah aku...  maaf...

Annawawi - Magetan

Malam misteri

Malam yg penuh misteri..  ku sibak tirainya...  tapi...  aku hanya berkata...  alangkah indahnya.. malah yg tk pernah bertemu dgn terangnya sinar mentari...  namun...  malam bahagia krn rembulan selalu mememani...  aku tak mau mjd rembulan...  dn aku tak ingin kau mjd malam yg penuh dgn misterinya...  aku hanya ingin mjd aku...  yg mencoba mengenal kau sebagai tokoh dlm cerita ku...
alur... mengalir...  menerobos d celah" bebatuan...  sulit...  aku ingin mjd alirannya...  dn kau muarannya...  kau...  muara itu..  ato aku akan menghilang meresap d serap tanah...

Buah karya:
Annawawi - Magetan

See you Ramadlan

Ramadlan, secepat inikah? Kehadiranmu segera beranjak pergi.
Kau pergi sebelum rinduku terobati.
Apakah karena aku yang tak bisa memanfaatkanmu? Sehingga aku kurang memaknai dan giat beribadah mengejar pahala. Mungkin jua kepadamu aku pura-pura rindu.
Ramadlan, kini sabitmu mulai nampak melengkungkan senyum. Bahkan bintang-bintang bersinar terang. Inikah pertanda kau akan bergegas pergi, meninggalkan kami?
Kini tinggal menghitung hari.
Ramadlan, akan ku rindukan kemuliaanmu, kesempurnaanmu, dan keindahan diantara sepertiga malammu, waktu-waktu ijabahmu, waktu berbuka, waktu berdo'a, hingga waktu bermaaf-maafan tiba..
Ramadlan, semoga kau inginkan kami meraih kemuliaanmu hingga akhir.. aamiin

23:07 WIB
26 Ramadlan 1437 H
30 Juni 2016 M.

Syahdu malamku

Indah dalam balutan warna hitam
Bertebaran bintang laksana intan
Ditemani rembulan yang terpaku dan tersipu dengan wajah sendu
Awan berarak menyapa dunia

Indahnya langit malam ini
Dalam kesahduan yang terwakilkan
Membalut kerinduan
Menjelma dalam penantian

Malamku diatas kesayahduan

Saat semilir angin semilir menerpa tubuhku
Halus membawa kesejukan
Dalam alunan keheningan
Inilah lukisan indah dari sang Maha Indah
Wajah keindahan yang maujud dari sang pemilik Alam
Akankah ini sebuah kebetulan
Atau kah,
Ini adalah bukti bahwa Dia, adalah Tuhan?
Tuhan yang mempertemukan.
Tuhan yang mem'kunfayakun'kan.

10 Juli 2016
23:26 p.m

Kamis, 07 Juli 2016

Andai saja

Andai kau tau.. Benar, andai kau tau.
Tapi itu hanya andai. Kau tau? Itu andai. Dan kamu nggak tau kan? Kamu nggak tau tentang ini.. jika kamu tau, aku juga mungkin nggak akan tau.
Ada apa sebenarnya? Seperti ada drama dibalik semuanya. Aku mungkin tak perlu tau dan menahu. Tapi apa salah jika aku mengetahui? Sudahlah tak penting juga jika dibahas..
Setidaknya aku tau apa yang kamu inginkan sekarang. Apa yang kamu rasakan sekarang. Apapun, jika itu yang perlu aku tau. Apapun, aku ikhlas dengan apa yang terjadi selanjutnya. Apapun.
Aku hanya bisa bilang "nggak apa-apa" dan "nggak ada apa-apa". Karena menurutku, kamu hanya ingin tau.. kamu belum tentu mengerti.. Maaf, maafkan aku.
Tapi, apa yang sebenarnya terjadi?

Rabu, 06 Juli 2016

Abstrak

Ingatkah ketika jaim
Ingtkah ketika dingin
Ingatkah ketika tak lazim
Bukankah kita hanya berbicara lewat tali yang abstrak

Hingga terdengar tanpa harus terbentak
Semua berlangsung tanpa terhitung
Hingga hitungan sekian aku merasakan ada duri lembut yang menusuk relungku
Sakit ? Tidak !
Perih ? Tidak !

Sempat untuk melangkah namun mundur
Sempat untuk melayang lalu menghilang
Namun semua hanya sekejap
Seluruh rasa tak mampu berucap

Karena hati tak mampu mendeskripsikan dengan cakap
Blur ! Tak nampak jelas karena terlebur
Rasa yang sulit diterjemahkan karena sebuah kesalahan
Bukan karena kebetulan, karena semua ini kebenaran

Jatuh ? Sudah dalam
Jauh ? Sudah silam
Dekat ? Semakin terjerat
mengikat ? Semakin erat

Lanjut
Menggenggam tanpa harus mencengkeram
Melangkah tanpa harus buta arah
Semua akan nampak dengan nyata karena semua bukanlah fatamorgana
.
7 Juli 2016
02:40 WIB

Rabu, 29 Juni 2016

Terimakasih

Seutas kata, sekilas senyum, sepenggal tawa, langkah yang berderap untuk kepastian jiwa.
Kelam yang tersibak, mendung akan hilang.
Terimakasih sayaang, untuk waktu dan kebersamaan kita selama ini, senja itu dan entah sampai kapan.. Do'aku menyertaimu.. 😊
.
Entahlah..
Rasaku kian membuncah
Menyeruak tak mampu terjamah
Anganku memhembara penuh gelisah
Pertemuan itu,
Kebersamaan itu,
Membawaku selalu merindukanmu.
Di balik jeruji rindu,
Ku tatap potret wajahmu
Mengenang semua tentangmu
Tentang kisah kita.
Di balik jeruji rindu,
Merangkai serpihan kalbu
Dalam rengkuhan pedih
Dalam naungan perih
Namun, rindu ini terlalu Indah untuk ku rasakan.
Tercurah dalam penantian,
Kau yang terpisah jarak dan waktu,
Tak rindukah?

19:33 WIB
29 Juni 2016

Minggu, 26 Juni 2016

Kerinduan

Di batas-batas kerinduan dan kehampaan tak terasa airmata menetes di pipiku..
Hati yang mati suri, tiba-tiba terjaga dan berkata bahwa sesungguhnya rasa masih ada..
Baru kumengerti bahwa rasa tak pernah pergi dan sepertinya takkan terganti..
Sekeras apapun kumencoba, selemah apapun daya tuk mengingatnya..
Hati miliki pilihannya sendiri yang tak bisa diatur oleh akal..
Kukira aku sudah berhenti berharap di sekian waktu yang lalu,
Kukira aku tak punya lagi hasrat untuk bertemu,
Kukira aku takkan lagi melihatmu seindah seperti dulu,
Hingga kemarin aku tahu bahwa segalanya tak ada yang berubah..
Hanya setumpuk perkiraanku saja yang salah..

22 Ramadlan 1437H
23:45 WIB

Sabtu, 25 Juni 2016

Rindu

Malam ini,
Rinduku datang lebih kejam
Bahwa mengingatmu adalah kesunyian..

Aku menemuimu di sudut kegelapan
Dengan rindu yang erat ku genggam
Adakah kau disana jua merasakan?

Aku berteriak keras
Memanggilmu dalam kebisuan
Memelukmu diam-diam dalam gelap

Seakan kehabisan cara untukku berkata
Aku harus bagaimana
Dengan rindu yang tak bisa ku aksara..

Malam Sabtu,
22:15 istiwa'
06 Ramadlan 1437H / 10 Juni 2016M.

FuN

Firasatku seakan membenarkan
Akan hadirmu yanh menenangkan
Rinduku seakan terjawab
Inikah do'aku yang nyata dan tersirat
Duh...

Untukmu, kamuku.
Lilin-lilin sunyi seakan yang hanya Setia menemani
Ingatanku, kau paksa untuk terus menyendiri
Nan perih ku rasa dalam lirih

Nestapaku silih berganti beralih
Impianku?
Akankah harus memaksaku? Tidak!
Maaf dengan rasa yang diam-diam ku pendam..

9 Juni 2016
21:45 istiwa'

Bdmd

Menulis, tapi apa yang akan ku tulis kali ini? Bisa apa aku selain hanya menulis ini itu. Menulis, menulis, dan menulis. Tak jelas.
Hanya ingin bercerita, dan tak butuh tanggapan. Iya aku ingin cerita. Tapi, aaaaah tak mampu mengungkapkan apa yang ingin ku ceritakan.
Dan ini yang bikin bdmd..

Kamis, 23 Juni 2016

Terimakasih

Aku hanya ingin bercerita denganmu wahai kertas putih. Malam ini terasa sepi sunyi seperti tanpa penghuni. Huemph, ya walau mungkin hanya perasaanku saja. Aku ingin menyendiri malam ini. Entah  dengan sebab apa, tapi aku benar-benar ingin sendiri.
Terimakasihku pada Rabbku, aku bahagia. Ku temui sapa dan tawa darinya yang kurindukan sejak kemarin. Sayangnya, waktu terlalu singkat. Aku tetap bersyukur, Sang Maha Cinta memberiku waktu bahagia hari ini..

20 Juni 2016
22:10 istiwa'

Bahagianya si Purnama

Purnama yang Indah Fajar ini. Hey Purnama, sungguh bahagianya engkau yang selalu bertemankan 'kartika'. Ya, kartika si Bintang Fajar. Bintang yang selalu bersamamu, dari senja berlabuh hingga subuh menghilang. Pernahkah kau membenci Bintang itu? Ataukah Bintang pernah membencimu? Sepertinya tak pernah. Duh, bahagianya engkau. Tak sepertiku yang penuh kebencian. Dia membenciku. Huemph, mungkin karena sikapku yang acuh, sikapku yang sok tak peduli, sikapku yang hanya diam. Itu kah alasannya? Ah andai dia tau. Aku tetaplah aku. Acuh karena aku tak ingin berlaru-larut. Terlihat tak peduli tapi sebenarnya aku sangat peduli. Dan Aku diam karena aku tahu diam lebih baik dari pada banyak bicara menambah masalah. . Semua ini kulakukan dengan caraku. Cara menyikapi semua yang ada. Ah terlalu sakit jika benar-benar kurasakan. Oke, tak apa aku dibenci. Aku memang seperti ini. Aku tetap aku dan tetap dengan caraku. Dan aku tetap dengan rasa sayangku, saudaraku.

18 Juni 2016
03:15 istiwa'

Hujan, aku rindu

Hujan, taukah kau tentang rinduku? Aku rindu, sebagaimana bumi merindukanmu sejak kemarin. Dan senja ini, kau hadir membasuhnya. Sepeka itukah engkau? Lalu, bagaimana dengan dia yang ku rindukan?
Hujan, rindu ini sangat kering dan semakin mengering. Sekering dan setandus tanah bumi tanpa hadirmu. Tapi, tak bisa ku bohongi  aku menikmati rindu ini. Sungguh..
Hujan, hingga malam ini kau tetap membawa aroma khasmu. Dingin. Hawa dingin yang lama tak kurasakan. Dan ku akui, bahwa sedingin inilah hatiku saat ini. Hujan, aku rindu dia.
Hujan, bolehkah aku berbisik kepadanya dengan bahasa hati? Bolehkah aku mendengarkan kata-katanya dengan telinga jiwa? Dan ketika ku capai kedekatan dengannya secara tulus dan ikhlas, maka jauhnya tubuh tak masalah bagiku. Hujan, karena itulah aku ingin berbisik kepadanya dengan bahasa hati, walaupun keberadaannya tak disisiku.
Hujan, aku merindukannya sebagaimana surga yang dirindukan. Kerinduan akan sosoknya sebagai kabar yang beredar dan telinga yang mendengar tak akan pernah usai. Hari-hari yang berjalan selalu menggambarkan padaku tentangnya, menerangkan padaku tentang bagaimana ia, dan memperlihatkan apa-apa yang semakin membuatku merindu padanya. Dan semua itu membuatku semakin nyaman bersamanya.
Hujan, aku percaya Allah melihat apa yang terjadi padaku, walau kedua mataku tak bisa melihatnya sendiri. Tentang kerinduanku untuk berjumpa dengan sosoknya, tentang kerinduanku untuk mendengar perkataannya sebagaimana keinginanku untuk mendengar kabar tentangnya.
Hujan, kini ia telah mengetahui rahasia hatiku yang pernah ku pendam. Mungkinkah ia bisa memaklumi apa yang selama ini aku lakukan?

14 Juni 2016
01:05 istiwa'

Kamis, 02 Juni 2016

Bersama hujan rindu

Tengah malam.
Dan sekarang sepertiga malam.
Seakan alam mengerti bagaimana hati ini.
Rintik hujan temani risauku.
Deretan tetes air.nya membawa rinduku.
Rindu yg kutitipkan sebelumnya.
Untuknya, di jauh sana.
Dingin, ku mohon jangan sentuh dia.
Biarkan ia terlelap.
.
Hey, kenapa rumput bergoyang?
Setelah lama ia terpaku, diam membisu.
Kini? Ia bagai tersiram air penyejuk kalbu.
.
Ah, bukan ku fokus padanya.
Hanya saja, berbeda.
Aku takut. Benar-benar takut.
Entah dengan alasan apa, tpi aku memang takut.
Dan, difikirku selalu ada bayangnya.
Bayang yang nyatanya dia di jauh sana.
Selalu dia. Tetap pada dia..
Tanpa alasan.

02:34 wib
3 Juni 2016

Selasa, 31 Mei 2016

Dari senja ke malam

... : Hai, senja yang sibuk, apakah kamu sedang sibuk menyembunyikan warnamu, menyembunyikan warna senja di balik kegelapan malam.

Senja : Loh loh..

... : Seharusnya kamu jangan mau kalah dengan warna hitamnya malam.

Senja : Aku malu akan warnaku, aku mencoba membakar langit, tapi selalu malam meraja.

... : Kamu harus menerangi dunia dengan warna jingga mu.

Senja : Ya. Akan selalu begitu. Namun bumi berputar aku punya waktuku, begitupun sang malam.

... : Tadi sampai dimana? mungkin sampai ketika senja mengalah pada hitamnya malam.

Senja : Aku hanya memiliki waktu setengah bumi.

... : Aku tau.

Senja : Semperempat tepatnya.

... : kamu memberikan kesempatan pada gulita dan rembulan untuk menemani kami manusia bumi, di malam hari.

Senja : Tentu saja, Aku tak mau egois, mereka temanku. Rembulan itu baik ia lembut, sedangkan gulita ia gagah perkasa.

... : Senja tak ingin hanya dirinya yang dikagumi, rembulan pun banyak dikagumi, semua memiliki keindahan, dan fajarpun banyak yang mengaguminya, teman harus saling berbagi.

Senja : Bulat!, telunjuk dan jempol bersatu!

... : berbagi waktu berbagi senyum. senyum kebahagiaan para penduduk bumi, senja yang menjingga.

Senja : Yang kami inginkan hanyalah senyum penduduk bumi

... : bulat. Aku dan kamu bersatu.

Senja : Damai memandang kami, Aku senja si telunjuk.

... : Aku jempol si lebar.

Senja : Senja selalu berusaha menyamankan, disaat peluh karena matahari.

... : Kamu menunjukkan jalan yang benar, dan aku membenarkan jalan yang kamu tunjuk.

Senja : Bersiap menanti malam datang. Ya, begitulah senja, meremangi jalan yang kau pilih, Agar tak silau namun tak gelap.

... : Senja kadang menyilaukan. Jika tak ada para awan yang sedikit menutupinya.

Senja : Tentu saja. Awan selalu bersamaku. Walau kadang ia menjauh

... : Awan yang selalu bersamamu rasanya asin ya?

Senja : Mengapa kau sangat mengetahuinya? Asin asam manis.

... : Karena tadi sore menjelang senja dia menangis.

Senja : Iya. Ia sedih, bahkan marah. Teriakkannya menakutkanku.

... : Dia marah sampai wajahnya berwarna kelabu.

Senja : Ia memendamnya, aku tak tahu. Kini senja, Saatnya pamit biar malam yg menemanimu. Wahai temanku kukirimkan semburat jingga untuk kau kenang selalu.

Minggu, 29 Mei 2016

Biarkan mengalir

Jujur saja cemburu ini membuat pikiranku agak sedikit kacau, mau marah tidak bisa, mau bilang juga tidak bisa, hemm iya aku bukan siapa-siapa dia.
Hal yang sering membuatku cemburu kepadanya, ketika dia memberikan perhatian kepada wanita lain, meski aku tau, dia sifatnya memang begitu, dan sebab itu juga yang membuat aku nyaman kepadanya.
Hal berikutnya yang sering membuatku cemburu, ketika aku melihatnya tersenyum didepan layar handphonenya. Aku bertanya-tanya apa yang sedang ia baca hingga membuatnya tersenyum seperti itu, apakah dia sudah punya seseorang yang spesial. kepo banget ya aku jadi perempuan, hem iya aku bukan siapa-siapa dia.
Sungguh tidak pantas aku menanyakan hal pribadi orang lain.

Kalaupun aku bisa memilih aku tidak ingin menyimpan perasaan cemburu ini, tetapi aku tidak bisa menghindar, cemburu ini datang tanpa ku undang, awalnya ia berlahan masuk ke dalam hatiku, kemudian ia membuatku bersedih, dan mulai mengusik pikiranku. tetapi cemburu itu tak bertahan lama, walau bagaimanapun aku tetap mengaguminya :)

Saat cemburu mengahampiriku, dan aku mulai marah-marah gak jelas, aku ingat diawal aku nyaman dengannya, aku tidak minta syarat apapun, tidak ada sedikitpun aku berfikir dia harusnyaman denganku juga. perasaan itu tumbuh dengan sendirinya dan lama-kelamaan perasaan itu semakin kuat menancap didalam lubuk hatiku. dia juga tidak memintaku untuk nyaman dengan
nya, ini semua kemauanku sendiri. Setelah aku ingat aku merasa seperti orang bodoh, tidak seharusnya aku cemburu dan marah, karena itu perbuatanku sendiri. Itu kehidupannya jadi ya suka-suka dia mau ngapain aku tidak berhak untuk marah.
Aku hanya bisa tersenyum sambil berkata "biarlah perasaan ini mengalir apa adanya"..

.

Rabu, 25 Mei 2016

Tentang 'dia'

Wahai malam, andai dia tau. Tau tentang mu, yang gelap gulita jika tanpa bintang. Tau tentang ku, yang sepi hampa jika tanpa hadirnya. Andaikan.
Malam, bolehkah aku cerita? Bukan tentang cinta, hanya sekedar rasa. Dan tokoh nya tetap 'dia'.
Malam, salahkah jika aku punya rasa? Salahkah jika aku nyaman? Salahkah jika aku ingin dia hadir setiap saat? Salahkah aku?
Malam, ini terlalu rumit. Sangat rumit. Tapi, terlanjur. Nasi sudah menjadi bubur. Ya biarlah mengalir kemana air ingin mengalir. Hingga akhirnya ku ingin membuang rasa yang ku miliki. Ingin ku hanyutkan begitu saja. Hasilnya? Nihil. Semakin ku mencoba lupakan, semakin ku merindunya. Bahkan ini sudah terulang beberapa kali. Lagi-lagi tetap saja tentang dia.
Malam, salahkah aku jika aku cemburu? Ah iya, aku tak pantas cemburu. Siapa aku? Hah bukan siapa-siapa. Tapi, aku sering merasakannya. Terlalu sering. Duh, bisa apa aku? Hanya ku pendam, menjerit dan menangis dalam hati. Ini karena sebuah rasa.
Malam, apa aku salah menempatkan rasa? Rasa ini hadir dengan sendirinya. Ku akui saja, aku merasa damai ketika bersamanya. Dia penasihatku, dia penyemangatku, dia temanku, juga kakakku. Nyaman. Hanya itu. Dan ketika kita berjarak, aku penuh tanya. Ada apa? Salahkah aku? Tapi, bolehkan aku mencari yang hilang?
Malam, andai dia tau. Aku tetap disini. Ditempat awalku. Maju? Kurasa belum pantas. Mundur? Tak secepat itu. Aku tak mudah jatuh hati dan menghadirkan rasa, tapi juga sulit untuk melunturkan apa yang ada.
Malam, bagaimanapun akhirnya aku tetap menerima.bahkan jika aku harus menyimpan dan menata rapi rasaku dalam hati. Tak peduli akan sesakit apa. Aku akan menikmatinya. Inipun jua jika ia bersama yang lain. Cukup memandang. Mencoba ikhlas. Tanpa berbuat. Tanpa berucap. Malam, tak apakan?
Malam, salahkah jika aku diam? Sepertinya dia juga tak menyukai diamku. Lalu, bagaimana seharusnya aku? Malam, aku tak tau harus berbuat apa, hanya diam. Aku menyesuaikan. Jika ditanya bagaimana ingin ku? Sulit untuk menjawab. Sulit untuk ku ucap. Ingin ku katakan, tapi aku jua mengerti keadaan. Posisinya. Aku tau. Dari itu, ku urungkan ucapanku. Ya, setidaknya yang baik akan tetap baik. Dengan saling mengingatkan komitmen awal. Saling percaya. Saling menjaga perasaan. Itu saja.
Malam, aku ingin dia benar-benar mengerti. Sulit.  Aku tau ini karena keadaan dan keberadaan posisinya. Aku tau itu. Dan dari sini, aku belajar untuk tetap mengerti.
Malam, aku tak bisa melepas namanya dari genggaman do'aku. Dan aku tetap diam, tapi diamku bukan tidak memperhatikannya. Andai dia tau, selalu dia yang ku ingat. Aku diam, karena aku ingin semakin memahami, jika sekarang belum saatnya memiliki. Mungkin jua dia tak mendengar resah gelisahku. Tapi semesta setiap saat mendengar do'aku untuk keselamatannya.
Mungkin benar saat ini kita sedang dijauhkan. Tetapi aku ingat perkataan, do'a-do'a itu kekuatan, ia sanggup mendekatkan. Dan akhirnya? Kau pasti tau jawabannya, malam.

26052016
22:33 wib

Senin, 23 Mei 2016

Tekadku

Ku putuskan mengurung niatku,
Mengurung nafsuku.
Memperbaiki diri, itu tujuanku.
Dan sekarang? Sudah dapat apa?
Kosong. Nihil.
Aku yang belum sepenuhnya serius,
Sekarang, harus penuh keseriusan.
Sekali lagi,
Menahan nafsuku.
Nafsu melihat dunia luar.
Bisa tidaknya, harus ku paksa.
Tapi, aku tetaplah aku.
.
Untuk ibundaku,
Ingin ku capai semua harapannya.
Harapan yang menjadi harapanku.
Dalam penjara,
Penjara yang suci,
Tempat yang memenjaraku,
Memenjara untuk dekat denganMu,
Untuk perbaikan akhlakku,
Untuk mencapai harapan ibundaku.
.
Namun, inilah aku.
'Nyeleneh'
Mungkin itu pantas untukku.
Tak masalah,
Yang pasti aku punya cara sendiri
Untuk menjalani semuanya.
Ya, ini dan beginilah aku.

15.00 wib
23052016
@kampus

Jumat, 20 Mei 2016

Aku rindu

Aku rindu.
Cahaya yang menerangi kegelapan,
Cahaya yang menyilaukan,
Cahaya yang meneduhkan,
Cahaya yang menuntunkan.
Aku rindu.
Benar-benar rindu.
Yang menuntunku,
Yang membimbingku,
Yang mengajariku,
Yang mengasihi serta menyayangiku.
Aku rindu.
Titik jauh di sana.
Jauh pandang serta pelukan.
Jauh atau menjauh?
Dan mungkin akan terlalu jauh.
Aku rindu.
Genggam jemari penghangat.
Langkah kaki penyemangat.
Lisan penasihat.
Aku rindu.
Sangat rindu.

Rabu, 18 Mei 2016

My sister

Berbeda.
Benar-benar beda.
Hey, dengan sebab apa?
Ukhty, ada apa denganmu?
Sikapmu, ucapanmu, terasa beda.
Aku tau ini karakter mu.
Aku faham, aku mengerti.
Tapi ku mohon, cobalah mengerti pula.
Ada apa?
Aku salah?
Maaf,
.
Aku lelah.
Dan tetap mengalah.
Ukhty, mengerti lah.

Minggu, 15 Mei 2016

Tentang Alif

Saktah.
Hey, atau bahkan waqof?
Apapun itu, alif tetaplah alif.
Awalan.
Jim. Cha. Kho'. Bersama dengan karakter berbeda.
Satu spesies.
Wawu? Siapa yang tau?
Kembali, alif tetaplah alif.
Bersama fathah, kasroh, dlommah.
Sukun?
Apa perlu?
Kurasa tidak.
Sandaran yang tak perlu sandaran.
Alif, tegak.
Satu bunyi, satu tekad, satu komitmen.
Komitmen?
Ah, kurasa sudah gugur.
Tak pantas dibahas kembali.
Alif, pelengkap.
Pelengkap?
Setelah itu? Merapuhkan.
Hey, tunggu. Bukan itu.
Hanya tersembunyi.
Hamzah washol.
Dan sekarang?
Bukan lagi alif.

Kamis, 12 Mei 2016

Bila Aku Jatuh Cinta


Ya Allah, jika aku jatuh cinta, cintakanlah aku pada seseorang yang melabuhkan cintanya pada-Mu, agar bertambah kekuatan ku untuk mencintai-Mu.

Ya Muhaimin, jika aku jatuh cinta, jagalah cintaku padanya agar tidak melebihi cintaku pada-Mu.

Ya Allah, jika aku jatuh hati, izinkanlah aku menyentuh hati seseorang yang hatinya tertaut pada-Mu, agar tidak terjatuh aku dalam jurang cinta semu.

Ya Rabbana, jika aku jatuh hati, jagalah hatiku padanya agar tidak berpaling dari hati-Mu.

Ya Rabbul Izzati, jika aku rindu, rindukanlah aku pada seseorang yang merindui syahid di jalan-Mu.

Ya Allah, jika aku rindu, jagalah rinduku padanya agar tidak lalai aku merindukan surga-Mu.

Ya Allah, jika aku menikmati cinta kekasih-Mu, janganlah kenikmatan itu melebihi kenikmatan indahnya bermunajat di sepertiga malam terakhirmu.

Ya Allah, jika aku jatuh hati pada kekasih-Mu, jangan biarkan aku tertatih dan terjatuh dalam perjalanan panjang menyeru manusia kepada-Mu.

Ya Allah, jika Kau halalkan aku merindui kekasih-Mu, jangan biarkan aku melampaui batas sehingga melupakan aku pada cinta hakiki dan rindu abadi hanya kepada-Mu.

Ya Allah, Engkau mengetahui bahwa hati-hati ini telah berhimpun dalam cinta pada-Mu, telah berjumpa pada taat pada-Mu, telah bersatu dalam dakwah pada-MU, telah berpadu dalam membela syariat-Mu.

Ya Allah, Kukuhkanlah ikatannya. Kekalkanlah cintanya. Tunjukilah jalan-jalannya. Penuhilah hati-hati ini dengan Nur-Mu yang tiada pernah pudar. Lapangkanlah dada-dada kami dengan limpahan keimanan kepada-Mu dan keindahan bertawakal di jalan-Mu.

Kamis, 05 Mei 2016

Lembar-lembar Suci

Syair-syair indah terrangkai dalam musyaf suci
Yang selalu ku tartilkan di setiap hari
Lembar-lembar barokah berbingkai ilahi
Memancarkan cahaya abadi sang maha tinggi

Sebuah nada membuat ku terhanyut dalam keheningan
Tatkala ku bersujud pada ilahi
Hening…  damai …
Diatas sajadah yang membentang
Kulantunkan wahyu sang pencipta
Hatiku bertanya , dapatkan ku selalu membacanya ?
Membaca kitab yang menjadi pedoman hidup manusia
Kitab yang diturunkan pada insan termulia
Membacanya, menyejukan qalbu
Memahami nya, menenangkan jiwa,
Mengamalkannya, limpahan pahala
Menggenggam erat kitab Mu
Adalah bukti pengapdian ku
Melantunkan bait-bait kalam Mu
Adalah obat hatiku
Menghafal firman-firman Mu
Adalah impian terbesarku
Sungguh, hati kan rapuh bila tak membacanya
Ilmu manapun tak dapat menandingi kitab ku
Harta seluruh kaum muslim
Bila kita berpegang teguh padanya
Keberhasilan kan menghampiri

Yaa Muhaimin ingin selalu ku ikat jiwa ini dengan firman Mu
Agar slalu terpelihara akhlaq ku oleh Mu
Yaa Alim ingin ku selami dalamnya arti kalam Mu
Agar ku dapat mengenal Mu
Yaa Rokhman ingin slalu ku pegang firman Mu
Agar ku selalu dalam sangkar kasih Mu

Semoga indah nya ayat Al-Qur'an
Selalu dapat ku amalkan
Agar selalu berkah dunia hingga akhirat..
Aamiin

Sanding aku dengan AyatMu

Sandingkan Aku Dengan Al-Qur'an..
Kata-kata indah terangkai dalam mushaf suci,
lembar-lembar barokah berbingkai kalam Illahi,
memancarkan cahaya cinta Sang Maha Tinggi,
meresap dalam ruang-ruang hati..

Rabbi, ingin ku pasung jiwa ini dengan firman-Mu,
agar aku tidak bisa lari jauh dari sisi-Mu,
Rabbi, ingin selalu ku selami dalamnya arti,
agar ku mengerti apa yang termaktub dalam kitab suci,
Rabbi, ingin ku peluk selalu Al-Qur'an ini,
agar bisa menjadi teman penyejuk hati..

Menggenggam erat kitab-Mu,
membaca barisan-barisan kalam-Mu,
menghafal semua isi firman-Mu,
mengerti maksud cinta-Mu,
adalah impian terbesar dalam diriku,
agar aku bisa hidup dengan Al-Qur'an-Mu..

Rabbi, ingin ku buktikan kesungguhanku,
dengan meraih gelar Al-Hafidzah di belakang namaku,
karena aku ingin mejadi ahli Qur'an saat bertemu dengan-Mu..

Rabu, 04 Mei 2016

Kehampaan

Hampa.
Hambar.
Akan sampai kapan?
Pahit.
Manis madu pun tetap hambar yang dirasa.
Dan ini bukan hanya pada lidahku.
Tapi, hati dan lingkunganku.
Tak semanis sebelumnya.
.
Maafkan aku,
Kekhilafan apapun.
Maafkan aku, Rabb.
Maaf aku mengeluh untuk ini.
Aku lelah menyembunyikan ini.
Air mataku?
Sampai kapan ku sembunyikan?
.
Aku tau, ini batu loncatan untukku.
Akupun yakin, akan ku dapati kado indah dariMu.
Dan dari ini, ku mohon tetap sabar dan kuatkan aku.

28042015

Lamunan malam

Aku termenung di kediaman malam.
Bacaan yang ku lantunkan terhenti.
Sejenak ku nikmati sunyi.
Lirih ku dengar bacaan ayat-ayatNya,
Dari bibir-bibir calon bidadari surga.
Sertakah aku bersama golongan mereka?
Penjaga firmanNya.
Penjaga martabat mulia.
Penyetia dzikir malam.
Aku?
Penuh dan terlalu banyak khilaf.
.
Terhenti.
Melamun
Dan tersedu.
.
Ighfirliiiii..

27042015

Kamis, 28 April 2016

Terhentinya sajakku

Keadaan yang ada, seakan menahanku.
Terfikir penuh, namun sulit terungkap kan.
Aku terdiam.
Bahkan aku tak ada daya.
Fikirku entah kemana arahnya.
Fisikku melemah.
Batinku menyesakkan.
hingga sajakku terhenti.
.
Lemah selemah lemahnya.
Hey, ada apa denganku kemarin?
Bangun saja tak mampu.
Malam itu, terbaring menggigil.
Suhu badan meninggi dan semakin tinggi.
Aku, yang sering mengatakan 'tidak' dengan butiran pahit, tapi malam itu aku sigap melahapnya.
ah sangking sakitnya yang kurasa.
.
Paginya, niat mantep yakin untuk berangkat.
Walau lemah setidaknya masih kuat berdiri dan berjalan.
Nyatanya?
Pusing kembali.
Bahkan batuk selalu menyertaiku.
Ini kecerobohanku, selalu memaksakan diri.
.
Dan lagi-lagi ini salah ku, terlalu memaksakan diri.
Tidur larut-larut.
Tak cukup istirahat.
Dan lagi, terlalu banyak yang ku fikirkan .
.
Terimakasih
Yang selalu ada untukku,
selalu disampingku,
menemaniku,
menyuapiku,
Yang sedia merawatku,
Sahabatku, serta adik-adikku keluarga 'غرفة الخامس'
.

Rabu, 20 April 2016

Hari Kartini

21 April 'Raden Ayu Kartini'

Banyak pesan yang disampaikan lewat perjuangan yang telah dibangun oleh seorang Kartini muda semasa hidupnya. Bagi wanita masa kini, peran adanya peringatan hari tersebut merupakan sebuah kebanggaan tersendiri karena Kartini menjadi pelopor untuk sebuah kemajuan wanita terutama di Indonesia.
Kita pula juga harus bisa mengambil makna dan meneladani sifat serta sikap Ibu Kartini, yang memuliakan derajat perempuan.
Seorang perempuan memiliki hak yang sama dalam memperoleh pendidikan. Itulah juga yang merupakan inti dari perjuangan Kartini dalam membebaskan kaum perempuan dari kebodohan. Kini hal tersebut tampak nyata dari banyaknya perempuan yang telah mengenyam pendidikan yang tinggi dan akhirnya memiliki profesi yang sangat baik di bidangnya. Hal ini bahkan menjadi sebuah kebanggaan bagi Indonesia karena memiliki perempuan hebat yang mengharumkan nama Indonesia di kancah internasional.

Kesetaraan pendidikan juga berlaku mulai dari pendidikan dasar hingga perguruan tinggi. Bahkan tak jarang seorang perempuan memiliki kegigihan yang lebih tinggi dibandingkan dengan para pria. Sehingga banyak dari mereka yang memiliki prestasi terbaik di bidang akademik. Oleh karena itu jangan remehkan peran perempuan dalam kemajuan Indonesia.

Makna hari Kartini menjadi moment tersendiri bagi mereka yang merasa ditindas di keluarga atau di lingkungannya berada. Dengan adanya semangat Kartini, kaum perempuan memiliki hak untuk melawan dari berbagai tindakan kekerasan seperti yang terjadi dalam rumah tangga. Hukum pun menjamin kebebasan perempuan tersebut sehingga bagi mereka yang berani menyakiti perempuan dapat dikenai pasal hukum yang berat. Hal ini sungguh jauh berbeda dengan jaman dulu dimana wanita lebih banyak ditindas dan diremehkan.

Maka, berusahalah menjadi wanita yang sholihah, bermanfaat bagi keluarga, nusa, bangsa, dan agama.
Selamat Hari Kartini Indonesiaku..

Jika cinta

Ya Allah jika cinta adalah KERINDUAN , maka jadikanlah rindu ini jalan untuk selalu mengingat-Mu.
Jika cinta adalah PERJUANGAN, maka kobarkan semangat kebaikan di jiwaku,
Jika cinta adalah PENGORBANAN, maka jadikan pengorbanan ini tidak sia-sia di sisi-Mu.
Jika cinta adalah AIR MATA, maka jadikan air mata ini karena bertaubat kepada-Mu.
Jika cinta adalah KESETIAAN, maka jadikan cinta ini tetap setia untuk mentaati-Mu.
Jika cinta adalah PENANTIAN, maka berilah kesabaran dalam menanti ketetapan-Mu.
Jika cinta adalah KEINDAHAN, maka jagalah agar ia tetap tulus dan suci dalam bingkai yang Engkau ridhai..

Selasa, 19 April 2016

Dustaku

Dustakah aku?
Aku merasa tak apa, aku tersenyum
Tapi nyatanya?
Aku tersedu

Deg.. degup jantung terasa terhenti sejenak
Tak tahan lagi aku membacanya
Tak bisa pula ku tahan air mataku
Duh gusti.. terlalu sakit

Aku ada, namun seperti tak ada
Terlalu sakit.
Teringat, namun seperti tak ingat
Terlalu sakit.
Rindu merindu, namun seperti membenci rindu
Miris. Lebih sakit.

20042016
10.25 a.m

Senin, 18 April 2016

19042016

Aku tak bisa menahannya.
dan tiba-tiba mengalir begitu saja.
Entah karena apa,.
Hanya saja rasanya aku telah lelah.
Ingin menjelaskan tapi apa yang akan ku jelaskan?

19042016
08.44 a.m

Yang saling diam

Aku diam, kamu pun.
Aku takut, sungguh aku takut. Akankah ada perubahan setelah ini? Aaah fikirku, kenapa senegatif ini.
.
Diammu tak ku permasalahkan.
Tak apa, selama aku masih bisa melihatmu baik-baik saja.
Walau benar aku tetap bisa melihatmu, tapi dengan kediaman ini (apalagi diammu), aku jua tetap merasa rindu. Sangat - sangat rindu.
Ah sungguh.
Perih. Menahan rindu yang semakin lama semakin menyesakkan. Apa maunya rindu dengan yang dirindu?
Inikah canduan rindu?
Huemph..... entahlah.
.
18042016
15:38 p.m

Minggu, 17 April 2016

Diam dan Takutku

Miris. Seperti ini yang selalu aku takutkan. Dan ini terjadi pada sahabatku, orang terdekat ku setelah keluargaku. Sakit. Ia merasakan itu. Rabb, kenapa ia harus merasakan ini setelah ia bahagia? Ya, bahagia karena hambaMu, sosok lelaki yang (pernah) membuatnya bahagia. Dengan hati, bahkan dengan cintanya. Kenapa seperti ini? Inikah akhirnya? Jika iya, pertemukanlah ia dengan yang lebih baik.
.
Ah, semakin miris. Takut. Takut dan semakin takut dengan adanya cinta hambaMu. Cinta yang sering membuat lupa dengan cintaMu. Ya Rabb, jika memang Engkau hadirkan cinta di hati ku untuk hambaMu, ku mohon tetap bimbing aku. Dan kini, inikah itu? Jika iya, ku titipkan ini padaMu. Jujur, aku belum siap. Masih terlalu takut. Takut untuk cinta. Takut untuk sakit. Takut untuk...... ah segalanya. Namun, aku pun tak bisa membohongi hati ini, aku nyaman. Rasa nyaman itu yang selalu ada. Dan mungkin aku terlalu nyaman. Nyaman dengan sikapnya, bahkan (semua) yang ada padanya. Pada hambaMu. Lalu, ia? Entahlah....
.
Hanya saja, ku mohon tetap jaga hatinya agar selalu bernaung padaMu. Agar tetap terjaga pula keistiqamahannya. Kuatkan ia dalam segala yang memberatinya. Tegurlah ia, jika ia berlaku salah dan melanggar perintahMu.
.
Rabb, cukup Engkau yang yang mengetahui seluruhnya. Seluruh isi hatiku. Seluruh yang aku rasakan. Ya walau mungkin mereka mengetahui, tapi itu hanya sekedar dari sampul rasaku. Ku mohon, tetap jaga aku dan rasa ku agar tetap dalam diam. Diam yang tak terjelaskan. Biarlah mereka tetap menjadi pengamat yang penuh tanya, dan aku yang enggan menjawab. Aku bahagia dengan cerita, rasa, dan sakit ku, walau aku dalam diam..

18042016
01.25 a.m

Kamis, 14 April 2016

Aku dan bertahannya rasaku

Allah tau kok, bagaimana hatiku.
Aku percaya, percaya padaNya, percaya takdirNya, dan percaya keputusanNya.
Akupun percaya kamu, kamu pandai, jenius, pasti tau bagaimana yang terbaik.
Aku tetap disini, dengan rasa dan diamku.
Aku tak mencegah kepergianmu, entah menjauh karenaNya entah menjauh karena suatu hal lain..
Aku hanya tetap ingin menjaga, menjaga apa yg harus ku jaga. Aku pun tk mau menjadi pengganggu keistiqamahanmu.
Lalu aku?
Sungguh, sejak awal aku takut. Hingga sekarangpun aku masih takut. Rasa takut yang sering ku ungkap. Tapi entah karena alasan apa.
Dan mungkin dengan ini, Allah menegurku.
Sekarang, dengan penuh ikhlas ku serahkan padaNya..
Padamu jua, bagaimana baiknya..
Aku percaya apapun itu pasti terbaik.
Dan aku, akan tetap disini hingga aku pantas. Bertahan.. :')
.
Kau tau? Ketika ku ungkap ini, tergetar hatiku, fikirku tak henti tertuju padamu, gemetar jemariku, aura dingin memelukku..
*jumu'ah 15042016 12.22pm

Selasa, 12 April 2016

Sekejap

Kau tau?
Seberapa cepat kilat menyambar, berapa cepat kedipan mata, seberapa cepat air hujan jatuh.. tk terhitung. Satu detik? Tk sampai, kurasa.
Secepat itukah perubahan rasa?
Allah hadirkan bahagia, lalu dengan sekejap melebur.
Tiba-tiba kesedihan melanda hingga memeluk..
Ya begitupun sebaliknya..
Tapi kita bisa apa? Kita hanya tokoh dari skenarioNya..
.
Allah, akan sampai kapan?
Ku mohon kembalikan utuhnya retakan itu. Tetap jaga kesatuannya.
Allah.. aku percaya, akan ada pelangi setelah hujan.
Allah, do'aku tetap sama. Tetap bimbing dan kuatkan aku..

Senin, 11 April 2016

Pikirku

Entahlah, mengapa pagi ini hatiku tidak tenang ??? Memikirkan perkara yang akan berlaku…perlukah memikirkan itu??? Penuh kerungsingan bila terfikir semua itu… aku memikirkan perkara yang sepatutnya difikirkan… bukan sengaja untuk difikirkan tetapi benda itu sentiasa berlaga-lega didalam kepala… ya saya memikirkan untuk bersedia menerima dalam apa jua yang akan berlaku kelak…
Cepatnya waktu berarak pergi…sudah pun menghampiri dengan bulan-bulan baru…umur sentiasa bertambah dan dosa sentiasa mengiringi umur… adakah karena dosa-dosaku yang menyebabkan aku seperti ini? sentiasa berusaha untuk menenangkan hati… namun aku tak terdaya lagi hanya mampu berdoa agar perkara yang akan datang kelak adalah yang terbaik buatku…
apa-apa risiko yang akan datang terpaksa ku tempuhi jua, namun sebelum risiko itu bertandang masih ada waktu untuk ku berusaha supaya tiada risiko kelak..
Entah mengapa hati ku tidak tenang seperti ia menangis sahaja… terasa tertekan pun ada , terasa tidak mampu pun ada,terasa sakit pun ada,dan terasa macam-macam pun ada…hmmm :(
Ya Allah tenangkanlah hatiku ini. aku tidak terdaya lagi..
Ya Allah. kuatkanlah semangatku tabahkanlah hatiku. Amin..

Aku wanita biasa

Aku memang wanita biasa tak selalu tegar layaknya batu karang, adakalanya rapuh! Adakalanya menangis! Adakalanya kecewa! Bila ketulusanku dipermainkan! Aku memang wanita biasa yang tak sempurna tak luput dari salah dan khilaf.. Yang mengharap angin maafmu jika aku salah dimatamu..
Aku memang wanita biasa yang memiliki rasa dan perasaan, wajar bila suatu ketika engkau menemukanku sedang berurai airmata, Karna ku tak mampu membendung rasa bila saatnya ku harus menangis yang membuatku lega dari semua problema..
Aku memang wanita biasa ada kalanya keputusasaan menyapaku, Dalam tiap gerak langkahku Namun... Ku harus tetap berjuang Tak boleh berhenti pada keadaan, Tak boleh pasrah pada keadaan..
Tuhan mencipta wanita dalam kemuliaan Kewajibanku menjaga kemuliaan itu Menjaga fitrahku sebagai wanita Menjaga diri dan kesucianku dari hal-hal yang mendatangkan fitnah dan murka Rabbku Walau wanita biasa Smoga kita smua memiliki akhlak yang luar biasa.... 'aamiin'  Melahirkan generasi yang penuh iman dan takwa Saheed dan semata-mata berjihad tuk menegakan agama Allah ((Aamiin))
Aku memang wanita biasa Saat diri seolah tak kuat dengan ujian yang seolah menghimpit dada Saat keputusasaaan mulai menyapa Aku selalu mengingat ini.. Yang membuatku kembali kuat dan bertahan ALLAH tidak membebani seseorang itu, melainkan sesuai dengan kesanggupannya (Al-Baqarah:286) Aku memang wanita biasa ada saatnya aku berkeluh kesah Hingga menitikan airmata Namun Allah kembali menguatkanku dan Aku selalu mengingat ini "Janganlah kamu bersikap lemah,dan jangan pula kamu bersedih hati, padahal kamu lah orang-orang yang paling tinggi derajatnya, jika kamu orang-orang yang beriman" (Ali-Imran:139)
Aku memang wanita biasa dan manusia dengan begitu banyak keterbatasan Saat kesabaranku mulai terbatas Hingga akupun mulai goyah.. Namun Allah kembali menguatkanku dan aku selalu mengingat ini "Sesungguhnya hanya orang-orang yang bersabarlah yang dicukupkan pahala mereka tanpa batas" (Az-Zumar:10)
Aku memang wanita biasa mudah sekali menitikan airmata karna aku memiliki perasaan yang lebih dibandingkan logika Hingga terfikir bahwa aku hanya menangis sendirian seolah tak ada yang mau mendengarku, Namun Allah slalu menguatkanku dan aku selalu mengingat ini "Jangan bersedih......Allah bersamamu" (Q.S At-Taubah:40)
Aku Memang Wanita biasa Saat hati berat sekali memaafkan orang yang pernah melukai Hingga rasanya tertutup hati ini Untuk sebuah kemaafaan, Namun Allah mengingatkanku Allah Menegurku dengan Kasih sayang-Nya Dan Aku selalu mengingat ini "Tetapi orang yang bersabar dan mema`afkan sesungguhnya (perbuatan) yang demikian itu termasuk hal-hal yang diutamakan" (Asy-Syuuraa:43)
Aku memang wanita biasa saat diri terbesit sebuah keraguan tentang sesuatu Apakah kemustahilan itu akan terjadi? Apakah harapan itu akan terwujud? Namun Allah kembali mengingatkan Dan Aku selalu mengingat ini Tak Ada yang Mustahil bagi-Nya,bila Sudah berkehendak maka Terjadilah! Maka bersabarlah kamu,sesungguhnya janji Allah itu benar,dan Mohonlah ampun untuk dosamu dan bertasbihlah seraya Memuji Tuhanmu pada waktu petang dan pagi (Q.S Al-Mukmin:55) Aku memang wanita biasa Saat diri terbesit berbuat buruk pada orang lain Seakan-akan ingin membalas rasa sakit dari orang yang pernah menyakiti Agar aku puas! Agar diapaun merasakan sakit yang kurasakan Namun Allah merengkuh hatiku Dan mengingatkanku bahwa perbuatan buruk tak lantas harus dibalas buruk Bila kebaikan yang ingin kita gapai Dan Aku selalu mengingat ini Jika kamu berbuat baik berarti kamu berbuat baik bagi dirimu sendiri dan jika kamu berbuat jahat maka kejahatan itu bagi dirimu sendiri (Q.S Al-Isro:7) Aku memang wanita biasa Keimananku terkadang pasang surut Saat godaan menerpa Kemana diri hendak berlabuh Kemudian Allah Menjawabnya Dan aku selalu mengingat ini Dan jika kamu ditimpa suatu godaan syetan,maka berlindunglah kpada Allah,Sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui" (Q.S Al'A'raf:200) Aku memang wanita biasa Terkadang ingin selalu merasa lebih dari orang lain.. Dan Rasa angkuhku membumbung Tapi Allah menasihatiku Dan Aku selalu mengingat ini Wahai hamaba-hambaku yang melampaui batas terhadap diri mereka sendiri,janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah,sesungguhnya Allah maha Mengampuni  dosa-dosa semuanya.Sungguh dialah Maha pengampun Maha Penyayang (39:53) Karena  Aku Wanita Biasa Ku mencoba terus belajar tuk menjadi Luar biasa Dalam  segala Hal Agar aku tau diri dengan Fitrahku sebagi Wanita yang Allah Muliakan Dan harapan  tuk menjadi wanita Solehah mampu kugapai..

00.43 wib
12 04 2016

Jumat, 08 April 2016

Menuju Rajab

Menjemput RajabMU,
Aku pasrahkan segala cacat amalku, melalui titipan nikmat dan ujian-MU, entah akan Kau apakan itu.
Maka dg kedhaifanku, aku masih memohon Rahman Rahim-MU untuk senantiasa menyertai lahir batinku.
Bismillaah.
ﺍﻟﻠَّﻬُﻢَّ ﺑَﺎﺭِﻙْ ﻟَﻨَﺎ ﻓِﻰ ﺭَﺟَﺐٍ ﻭَﺷَﻌْﺒَﺎﻥَ ﻭَﺑَﻠِّﻐْﻨَﺎ ﺭَﻣَﻀَﺎﻥَ..

Senja Jum'ah, 30 Jumadil Akhir 1437 H

Selasa, 05 April 2016

Tamparan itu

Dokter itu menamparku dengan segala ucapannya.. lebih tepatnya nasihat untukku..
Salahku, belum bisa menjaga.
Salahku, melanggar semuanya.
Salahku, mengabaikan pesan2nya.
Selalu dan selalu seperti itu. Beberapa kali aku menemuinya, beliau selalu dengan pertanyaan2 itu.
Dan, aku tk pernah menjawabnya. Hanya wanita di samping ku yg setia menjawab pertanyaan2 beliau. Endingnya, aku tertunduk dengan semua ngendikannya..
Aku sadar, tapiiii... sulit untuk patuh.
Maaf, belum bisa sepenuhnya menjaga..
.
Aku hanya mencoba meyakinkan, aku nggak separah itu.
Walau benar, aku sering merasa kesakitan.. :-(
Tapi, aku merasa masih baik2 saja. Sungguh..

Sabtu, 26 Maret 2016

..

Benar, satu-satunya meringankan fikiran adalah cerita..
ingiiiin sekali aku bercerita, tapi lagi-lagi terasa berat..
dan harus pada siapa?
Ku sadari, kali ini aku tak mampu menahannya sendiri. Rasanya, kepalaku semakin sakit. Apalagi dengan kondisi kesehatan ku yang seperti ini. Lelah hingga lemah.
Aku ingin bercerita,
Kepada siapa aku akan terbuka tentang hal ini?

,.

Allah..
Inikah yang terjadi?
Lalu, aku harus bagaimana?
Allah, tegarkan aku kembali, sehat kan aku, berilah kekuatan lebih untuk ini semua..
Aamiin.

Kamis, 24 Maret 2016

.

Allah, jangan biarkan fisik ini lemah disaat  keadaan yang seperti sekarang.. bimbing aku menjaga kesehatan ku..
Allah, ingin ku bersandar dibahu yang bisa menenangkanku, menghiburku.
Allah, terlalu sakiiit jika fisik ini lemah dan sendiri..
Benar-benar sakit..

Selalu senyum..

Allah, inikah?
Disaat aku semangat dengan ayatMu, disaat aku semangat mengejar selesainya tugas-tugas kampusku, disaat aku semangat dengan segala yang memberatkan, inikah batu loncatannya? Sangat besar dan mengerikan..
Allah, adakah hikmah dibalik ini semua? Allah, inikah yang terbaik?
Allah, ku serahkan semua padaMu..
Allah, tetaplah bersamaku..
Allah, bimbing dan ajari aku..
Allah, pertahankan semangat-semangatku..
.
Dan aku, akan tetap aku.. aku janji, aku tetap mencoba tersenyum, apapun yang terjadi.. aku nggak ingin mereka tau kesedihanku.. aku akan tetap senyum..
Allah, bantu aku menyimpan air mataku dari mereka..
.
Aku bisa dengan semua yang ditakdirkan..
Terimakasih Ya Rabb.. Engkau mengajari aku menjadi lebih kuat..

Selasa, 22 Maret 2016

BersamaMu

Seakan alam mengerti kelabunya kalbu ini..
Rasanya, miris. Tapiii, aku bisa apa?
Aku benci, aku benci ketika sepi dan hening bersamaku.. seakan aku tercekam olehnya.. dan aku kalah, hingga akhirnya selalu saja menitikkan apa yg seharusnya tak ku titik kan..
Aku lelah, aku lelah ketika aku sendiri yang menghadapi ini tanpa ada yang tau..
Ku mohon, jangan biarkan sepi menghampiriku..
Semakin lama, kurasakan sakiiiit yang benar-benar sakit..
Aku seakan tertekan..
Ya Rabb.. ku mohon, bimbing aku memperbaiki semuanya..
Hanya padaMu aku bercerita dan meminta..

...

Hanya bersamaNya dan dengan kertas serta pena..
Ramai tapi sepi..
Serupa ada tapi tak peduli..
.
Maafkan aku, ampuni aku..

Minggu, 20 Maret 2016

...

Hanya bersamaNya dan dengan kertas serta pena..
Ramai tapi sepi..
Serupa ada tapi tak peduli..
.
Maafkan aku, ampuni aku..

Paginya Sabtu

Siapa yang tau?  Tak satupun.
Apa yang terjadi? Entahlah, aku hanya merasakan kelelahan yang sangat-sangat lelah.. itu pun hanya bisa terluap dengan tangisan.. menangis sejadi-jadinya..
Lelah, dan sangat lelah. Semua ku ungkap hanya kepada Nya..
Aku rindu, rindu akan pelukan kasih sayang.. aku ingin ada yang merangkulku ketika aku dalam posisi seperti ini.. tapi? Dimana mereka?
Aku rindu.. rindu hingga lelah menunggu..
Keluarga, sahabat, aku rindu..
Berkali-kali, cerita dan keluhanku, cukup ku ungkap padaNya..
Pagi itu, aku bersama Nya..

Senin, 07 Maret 2016

Surat dek naa

Terharu deh waktu nemuin tulisan itu di buku.ku.. duuuh, peduli nya adik ini, diam2 memperhatikan..

Tapi, walau siap buat jadi curhatan pun, aku masih tk sanggup mengatakan semuanya.. ttg masalah ku?  Yg hingga sering membuatku menangis, siapa yg akan tau? Tak ada.. bahkan sahabatku sendiripun blum mengetahui seluruhnya..
Entah sampai kapan aku pendam ini sendiri.. yg pasti, aku memang tk ingin ada yg tau ttg ini..
Aku hanya ingin, semua harap yg ku semoga kan dalam do'a terwujud.. dan semoga semua baik-baik saja.
Ya Rabb, tetap jaga beliau-beliauku.. aamiin

Terimakasih dek naa, sudah segitu peduli nya sama aku..

Kamis, 18 Februari 2016

Tawa dan Air Mata

Tawa, tak akan sempurna tanpa air mata.. air matapun, tak Akan lengkap tanpa tawa.. dua hal yang selalu berdampingan, dua hal yang selalu hadir bergantian dalam hidup kita..
Bersamamu, siang itu. Entah apa yang terjadi sebenarnya. Aku bahagia, ketika kita bersama. Canda tawa bersama kita kala itu, namun.. hatiku? Ah sudahlah, tak pantas ku ceritakan.. biarlah, dan cukup hanya aku yang tau. Detik-detik siang itu, rasa-rasanya sungguh berbagai rasa.. hingga menahan air matapun aku tak mampu..
Dalam naungan bangunan megah, aku berada tepat satu shaf dibelakangmu.. itu yang pertama, akankah jua yang terakhir??? Sekali lagi, tak bisa kutahan air mataku..
Do'aku, semoga engkau selalu dalam lindungan serta dekapanNya dan selalu dalam keridloanNya.. aamiin,.
Jangan lupa bersyukur, bahagia dan sehat selalu yaa.. #jMFUN
:-)
18-02-2016

Kamis, 11 Februari 2016

Alhamdulillah....

10 Februari 2016
Pertemuan itu, ku ungkap semua tanpa peduli apa yang akan terjadi. Setidaknya aku lega telah mengungkap semuanya. Dan, ku fikir kau tak akan peduli denganku lagi, kau tak akan ada lagi untukku, kita tak pernah bisa dekat lagi, tapi? Ternyata aku salah.
Sejak 2 minggu lalu, ketika aku meninggalkan rumah singgahku menuju tempat singgah belajar ku, aku mencoba memendam dan tetap membawa rinduku. Mencoba melupakan, itu pernah terlintas. Namun, bagaimanapun nama.mu tetap saja ku sebut dalam do'a seusai sholatku. Entah kenapa berat meninggalkan namamu. Jujur, aku tersiksa dengan rindu yang curang itu. Ia semakin bertambah tapi tak sedikitpun mengerti solusinya untuk berkurang. Semakin hari, semakin ku rindu. Fikirku, jika aku merindu, apa kau jua? Jika ku tak bisa lupa, apa kau jua? Dan tentang namamu yang ku selipkan dalam do'a, sungguh aku ikhlas dengan apa yang akan terjadi.
Setelah hari Rabu itu kau mengajakku bertemu, duuuuh mungkin itu pengobatnya.. dan itu jua jawaban dari do'a-do'a..
:-)
Kembali dan tetap seperti awal.. semoga selalu baik2 saja, aamiin

Kamis, 28 Januari 2016

Temanku

Aku? Siapa? Aku bukan siapa-siapa (mungkin)
Aku hanya temanmu (jelas)
Dekat? Iya dekat, kamu pun menyatakan seperti itu? Tapi, kita sebatas teman.
Aku pernah merasa cemburu, tapi apa hak.ku? Aku hanya seorang temanmu..
Bukan ingin ku untuk memiliki mu, aku cukup nyaman bersamamu.
Ku mohon, tetap ajari aku untuk lebih bisa menjadi sholihah. Ajari aku untuk istiqomah. Ajari aku, tuntun aku menuju ridloNya.. tetaplah stay dengan pernyataan mu dulu..
Ya, walau kita hanya sebatas teman..

Rabu, 20 Januari 2016

Salah sangkamu

Jika sudah seperti ini, aku harus  mengucap apa? aku tak bermaksud untuk itu, sama sekali.
Aaaaah aku harus bagaimana? Jika kamu pun sepertinya sudah tak mempercayaiku..

Sabtu, 16 Januari 2016

Aku harus bagaimana?

Bagaimana aku?
Aku bukan siapa-siapa.. aku belum menjadi Bagaimana Yang dia inginkan..
Mau bertahan atau mundur?
Hati Dan fikiran tak sejalan, ya Rabb..
Hanya Engkau yang mengerti keinginanku.. mengerti Bagaimana hatiku..
Bantu aku, jika harus melupakannya pun aku mencoba ikhlas..