Lembar-lembar
cahaya
dibuka
satu demi satu
menyibak
rahasia
ke
rahasia berikutnya
Dayang-dayang
malam
mengipasi
bumi dengan rerintik hujan buatan:
hujan
bintang-bintang,
dan
serbuk cahaya bulan
Aku
membuka lembaran
pada
halaman ke-11 almanak kamariah
dan, harus ku buka satu lembar lagiuntuk terciptanya bahagia.
kini
aku tiba di lembar cahaya itu
saat
ada bayang-bayang tak terlihat
melintas
di atas puadai bulan Maulid
mengiringmu
membacakan puisi tak sembarang puisi
burdah-barzanji,
puisi shalawat nabi
Shallu
‘ala Muhammad!
Allahumma
shalli wa sallim wa barik alaihTerimakasih untuk malam Maulid 1438 H
Dan kini, sudah 20 tahun sejak 1418 H.
Terimakasih Ibu, telah merawat dan membimbingku hingga saat ini.
Aku rindu ucapan pertama dengan deretan do'a serta harapan-harapannya..
Kini, disini tanpanya.
Namun, terimakasih jua kawanku yang mengingat maulid ini.
Terimakasih untuk hadiah kemenangan serta kejuaraan dari kekompakannya.
Terimakasih untuk hadiah sederhana yang istimewa bagiku di maullid ini.
Malam maulidku bahagia bersama kalian..
Tapi tak bisa ku bohongi,
aku sangat rindu sholawat bareng Ibu..
Sholawat hormat Maulid Nabi di fajar gelap.
Aku rindu..
0 komentar:
Posting Komentar