Senin, 26 Desember 2016

Tetap sama

Dengan tokoh yang sama, dan lokasi yang sama jua. Kau dan tempat itu.

Rindu, ada. Tapi, kecewapun tetap ada. Aaah rasa penuh rasa-rasa.
Tatapanmu, hilangkan semua yang terfikir. Dan hebatnya, berhasilnya kau selalu bisa bahagiakanku.

Namun, sekejap aku merasa tersayat lebih dalam setelah kueja pelan dalam hati tulisan-tulisan itu. Bergemetar rasanya seluruh organku, kaku beku lidahku tak ingin berucap, ku pejamkan mataku tak ingin melihat, rasanya ku ingin buang semua yang didepanku, ku ingin pergi dari tempat itu, dan ingin sekali memukulmu dengan keras sekeras-kerasnya. Tapi apa dayaku? Lemah seketika. Tak bisa ku tahan air mata. Sakit, terlalu sakit dari biasanya. Teganyaaaa.

Dan, kau peluk aku dengan segala penjelasanmu. Kau tau? Saat itu benar-benar tak ingin ku dengar semua penjelasan darimu. Tapi dengan sekuat dan semampuku, ku tahan emosiku, untukmu.
Hingga kau pun mampu mendekapku kembali. Membuat kenyamanan kembali. Hebatnyaaaa.

Tapi, tak bisa ku pungkiri sampai saat ini pun keikhlasan belum bisa ku rasa. Tak bisa ku relakan. Benar-benar sulit untukku mengikhlaskan, walau selalu ku coba.

Aku masih menyayangimu.

0 komentar:

Posting Komentar