Minggu, 17 Juli 2016

Akhir 18ku

Hari ini, hari terakhir di usia 18tahunku dalam hitungan Masehi.
Waktu,
yang terkadang terasa berlari, atau merangkak begitu lambat.
Namun yang pasti dia tak akan pernah berhenti.
Terus meninggalkan kita yang masih tergagap, dan ternganga-nganga
seperti malam yang meninggalkan pagi …
Merangkai misteri dalam dalam bingkai cerita yang penuh tanda Tanya,
namun PASTI..!!!
Seperti “maut” yang menjumpai jiwa yang masih terbalut raga.
Seperti api yang membakar kayu menjadi abu.
Lalu, masihkah kita akan membiarkan waktu berlalu tanpa sesuatu,
atau kita berpasrah diri ditelan “waktu”
karena tak akan ada yang mampu menghentikan “waktu”
sekalipun langit runtuh….dan bumi mendadak beku.
Apa yang telah pergi tak akan sama dengan apa yang akan datang kembali.
Sekali harus berarti, karena yang Maha Menciptakan telah bersumpah.
Demi Waktu,
Sesungguhnya manusia dalam keadaan yang merugi, kecuali
mereka yang beriman dan yang selalu saling menasehati.
Dalam hal kebaikan dan kesabaran.
Waktu,
memang tak akan pernah berhenti,
terus bergulir mengalir bagai air..
.
Dan ini, terakhir aku seperti ini. Mulai esok, akan ku perbaiki diri ini.
Allah, ridloi satu harapku kini.. aamiin.

0 komentar:

Posting Komentar