Dari aliran darahku,
Dari hangatnya sentuhanku, rasa kasih dan sayangku,
Tiada pernah melihatmu nyata...
Tiada pernah menyentuhmu nyata..
Namun di hari itu,
Tanpa ku duga, kau nyata bersamaku..
Dibalik suaramu yang menawan...
Dibalik dinding tebal yang membuatku tiada mungkin menatapmu..
Hanya mendengar suaramu...
Ketika menyapa dan bertanya,
Disaat tertawa girang dalam suasana yang menghibur,
Aku telah......... ah biar aku saja dulu yang mengerti..
.
Dari aliran nadiku,
Aku tiada bisa melupakan suaramu,
Perhatianmu yang terlantun lewat kata-katamu,
Aku terhibur dan terpaku dalam lamunan..
Mengapa dan kenapa bisa..
Bersamamu, bersama senyummu, bersama semangatmu, nyaman ku rasa.
.
Tapi kau terpisah diantara benua yang cukup jauh untuk ku jejaki,
Sampai tiba saatnya aku ingin menemuimu,
Menagih semua yang belum terlalui, semua yang masih jadi mimpi kita.
.
Namun aku slalu bertanya dalam diriku,
Aku bertanya akan senyummu,
Adakah berarti ataupun palsu,
Aku bertanya akan kalimat lembut dari suaramu yang merdu,
Adakah berarti ataupun palsu,
Aku bertanya pada perhatianmu dibalik dinding tinggi,
Adakah berarti ataupun palsu,
Aku bertanya padamu akan suatu yang aku rasakan..
Tapi entah mengapa pula, aku yakin saja..
.
Sesuai inginmu, namamu akan selalu ku genggam dalam setiap deretan do'aku..
Sekali lagi, biarkan do'a kita yang menyatukan..
menyatukan mata air pada muaranya..
.
22:10
Rabu, 20 Juli 2016
0 komentar:
Posting Komentar